China Kian Intens Teror Selat Taiwan dengan Jet Tempur, Kapal Hingga Drone

Pesawat tempur China Shenyang J16 saat bermanuver melepaskan Chaff and Flare. (Foto:Istimewa/spamchronicles)

JAKARTA – Situasi di selat Taiwan saat ini kian memanas, dan China terus meningkatkan aktivitas kekuatan perangnya di selat itu dengan mengerahkan pesawat tempur dari berbagai jenis, kapal perang hingga pesawat tanpa awak atau Drone.

Keberadaa arsenal perang milik China di sekitar garis median Selat Taiwan, mulai dari kapal perang, jet hingga drone dengan dalih latihan militer.

Pihak Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan, sebanyak 68 pesawat tempur dan 13 kapal perang angkatan laut China menerobos teritorial laut tersebut sejak Jumat (5/8).

Garis median Selat Taiwan merupakan garis tak resmi yang membelah Selat Taiwan menjadi dua sisi, Taiwan dan China. Garis ini ditetapkan dalam perang dingin untuk mengurangi risiko bentrok antara Taipei dan Beijing.

Taiwan News sebelumnya melaporkan, jumlah jet tempur dan kapal perang China masuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) dan garis median Taiwan telah menembus rekor.

Baca juga: Pelosi Tiba, Jet Tempur China Ramai-Ramai Terobos Ruang Udara Taiwan

Menurut pemberitaan media pemerintah China, Xinhua, bahwa militer Beijing mengerahkan lebih dari 100 pesawat perang, termasuk jet tempur dan pesawat pengebom, dalam latihan ini.

Bahkan militer China juga menggunakan lebih dari sepuluh kapal penghancur dan kapal fregat.

Dikutip Reuters, Komando Armada Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengatakan, pihaknya melakukan latihan tempur di udara dan laut ke arah utara, timur, dan barat daya Taiwan.

Situasi tersebut menambah ketegangan antara Beijing dengan Taipei, setelah China memulai latihan militer pada Kamis (4/8) lalu.

China menggelar latihan besar-besaran ini beberapa hari, setelah kunjungan kontroversial Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat Nancy Pelosi.

Baca juga: Empat Jet Tempur Shenyang J-16 China Terobos Wilayah Udara Taiwan

Pada sebelumnya, China sempat meluncurkan rudal balistik Dongfeng di perairan dekat Taiwan dan membuat Taiwan tertekan.

Dihadapi situasi genting itu, Taiwan pun bereaksi, dan Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, mereka telah mengerahkan pesawat militer dan sistem rudal berbasis darat untuk memantau situasi di garis median Selat Taiwan.

Mereka juga menyatakan, telah menembakkan suar kepada tujuh drone di Kepulauan Kinmen, Taiwan Jumat (5/8). Meski demikian, belum diketahui dari mana drone itu berasal.

Selain drone, satu pesawat siluman juga terdeteksi di Kepulauan Matsu pada hari yang sama. Taiwan juga mengerahkan sistem pertahanan udara rudal Patriot Advanced Capability (PAC-3), untuk melacak dan memantau militer China.

Oleh sebab itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengaku sudah siap bertempur dengan China jika diperlukan.