COVID-19 Sub Varian XBB Telah Ditemukan di Kepri

Tjetjep Yudiana
Jubir Satgas COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana (Foto: Ulasan.co)

BATAM – Satuan Tugas (Satgas)  COVID-19  mengungkap bahwa kasus  sub varian XBB telah ditemukan di Kepulauan Riau (Kepri).

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, varian baru itu terdeteksi saat Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam menguji sejumlah sampel pada 4-6 November kemarin. Tak hanya itu, varian XBB diketahui telah bermutasi dan menginfeksi sejumlah warga yang diperiksa di Batam.

“Ternyata hasilnya, hampir dari setiap rumah sakit, ditemukan satu kasus XBB dan 19 positif varian turunannya. Artinya XBB itu sudah bermutasi,” kata Tjetjep saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Sabtu (12/11).

Tjetjep menduga, varian tersebut telah masuk ke Kota Batam sejak Oktober kemarin saat pintu internasional di Batam kembali beroperasi.

“Varian itu kan meningkat di Singapura sejak Oktober. Warga kita (Indonesia) juga banyak yang ke sana. Begitu juga sebaliknya. Memang terbuka kesempatannya,” tuturnya.

Kendati demikian, Tjetjep menegaskan, sub varian XBB itu tak seganas varian sebelumnya yakni Delta. Varian XBB tidak bersarang di paru-paru dan hanya bersarang di tenggorokan hingga ke usus.

Dengan demikian gejala sesak napas yang biasa menyebabkan kematian, lebih sedikit dijumpai sehingga angka kematian juga lebih sedikit.

“Tapi bukan berarti tidak ada kematian. Ada, beberapa hari yang lalu ada laporan kematian di Batam,” katanya.

Atas temuan itu, Satgas COVID-19 Kepri maupun pusat akan merekomendasikan sejumlah langkah agar kondisi tersebut tak menjadi semakin parah.

Pertama, setiap kabupaten/kota harus melakukan pengetatan sebagaimana instruksi Mendagri. Kedua, terus menggesa percepatan vaksinasi booster. Ketiga, menginstruksikan agar Dinas Kesehatan kabupaten/kota melaksanakan testing dan tracing terhdap kontak erat agar bisa ditangani secepat mungkin. Keempat, mengaktifkan kembali posko-posko di setiap kelurahan dan desa.

“PPKM itu berdasarkan level, saat ini masih level satu. Kalau meningkatkan lagi, kemungkinan akan ke level dua atau tiga. Bisa saja ada lagi pembatasan seperti dulu,” tambahnya.

Baca juga: Menkes Deteksi COVID-19 Sub Omicron XBB, Batam Paling Dominan

Untuk menghindari itu, Tjetjep mengajak agar setiap kabupaten/kota serta masyarakat turut menyukseskan sejumlah rekomendasi tersebut agar kehidupan tetap seperti sekarang yang lebih nyaman. (*)