Curahan Hati Mohamed Rusli, Bos Abita Hotel & Resto

Mohamed Rusli, pemilik Abita Hotel & Restaurant. (Foto:Ulasan.co)

Mohamed Rusli, pemilik Abita Hotel & Restaurant mengisahkan pasang-surut kehidupan termasuk rumah tangganya. Sang istri, Ratu Aminah Gunawan, yang berprofesi sebagai notaris, pergi membawa uang miliaran dan menikah dengan lelaki lain. Pahit. Namun, WNI keturunan Arab-India ini tetap tegar.

“Saya serahkan semuanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata lelaki 70 tahun itu di Abita Hotel & Resto, Jalan DI Panjaitan, Batu 7, Tanjungpinang, Selasa (23/8) lalu.

Rusli menikahi Ratu Aminah tahun 2003. Sebelum jadi notaris, perempuan asli Palembang itu adalah areal manager di gerai pakaian merk Polo, kawasan wisata Lagoi. Sementara, Rusli yang ketika itu berusia 51 tahun menjabat kepala feri terminal pelabuhan khusus milik Bintan Resort, Lagoi, Bintan.

Ia bekerja di sana sejak 1993. Sebelum masuk ke Pulau Bintan, Rusli tinggal di Brunei Darussalam, sekira 10 tahun. Profesi aslinya adalah pelaut, tepatnya kapten kapal. Kebetulan, pada masa itu Bintan Resort Lagoi sedang mencari orang berpengalaman untuk mengoperasikan pelabuhan khusus di kawasan wisata yang mereka kelola.

Kata Rusli, pertama kali masuk Bintan, kawasan tersebut belum sebagus saat ini. Sebagian infrastruktur masih tahap persiapan. Selama masa itu pula, ia harus pergi-pulang Batam-Tanjunguban lantaran rumah yang disiapkan perusahaan untuk pekerja sedang dibangun.

“Mereka kasih saya hotel di Batam,” ungkap Rusli yang siang itu mengenakan gamis cokelat.

Bertahun-tahun bekerja dan hidup sendirian, ia akhirnya dipertemukan dengan Ratu Aminah. Rusli menyebutnya cinlok alias cinta lokasi. Sering bertemu, lalu jatuh hati.

Bagi Rusli, Ratu Aminah memang bukan istri pertamanya. Lelaki yang terlahir berkebangsaan Singapura ini, sebelumnya pernah menikah dengan perempuan Bangladesh dan dikaruniai seorang anak laki-laki. “Istri pertama saya sudah meninggal,” ujarnya.

Simak wawancaranya Muhamed Rusli, Istri Pergi Uang Miliaran Dibawa Lari

Kehidupan ekonomi Rusli ketika itu terbilang mapan. Ia menyebut, gajinya di Lagoi cukup besar sehingga memungkinkan dia untuk menabung. Ini masih ditambah dengan tunjangan hari tua yang ia terima dari Pemerintah Singapura. Nilainya tak kurang Rp8 miliar.

Ia merasa uang itu cukup untuk membiayai masa pensiun, sekaligus mengongkosi keperluan rumah tangganya bersama Ratu Aminah. Untuk jaga-jaga, sebagian ia belikan properti dan kendaraan. Sedangkan sebagian lagi, untuk mewujudkan keinginan sang istri melanjutkan sekolah sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPATK) sekaligus notaris.

Sempat berpindah kampus, beberapa tahun berselang. Ratu Aminah bisa menyelesaikan pendidikan sebagai PPATK dan Notaris. Ia lantas mulai berpratik di Tanjunguban, Bintan.

Rusli mengaku kehidupan rumah tangganya selama 19 tahun berjalan lancar. Di sisi lain, permohonannya menjadi warga negara Indonesia pada 2018 akhirnya dikabulkan. Ia sah jadi WNI.

Bersama istrinya, ia pun mantap mengelola Abita Hotel & Resto pada 2021. Sampai suatu hari di akhir tahun tersebut, datang seorang lelaki paruh baya asal Riau yang mengaku sebagai pengusaha. Ia sering duduk-duduk di lobi Hotel Abita, sambil membawa banyak dokumen dan katanya membutuhkan seorang notaris.

“Namanya Saruhman. Dia bergaya macam businessman besar. Hari itu ada yang bilang, istri Pak Rusli ini notaris, minta bantulah uruskan dokumen,” ungkapnya.

Rusli merasa, pertemuan istrinya dengan lelaki itu adalah awal malapetaka kandasnya rumah tangga mereka. Sikap istrinya perlahan berubah. Selalu ada saja alasan mengurus sesuatu, agar ia bisa pergi bersama Saruhman. Ia menduga Ratu Aminah telah dipengaruhi sehingga menuruti apapun yang diinginkan lelaki tersebut.

“Uang saya Rp3 miliar habis. Mobil dijual. Dia belikan cowok itu Honda. Saya digugat cerai,” katanya.

Rusli sempat mencari tahu siapa Saruhman. Menurut Rusli, lelaki itu adalah mantan narapidana kasus penipuan dan telah berkeluarga. Informasi itu ia dapatkan, dari juru masak di Abita Resto yang mengenal istri lelaki itu. Kata si juru masak, istri Saruhman tinggal di Pekanbaru.

“Dari sini saya tahu, kalau dia sejak awal memang mau memperdaya istri saya,” ujar Rusli.

Ratu Aminah harus menanggung pilihan hidupnya. Saat ini ia sedang meringkuk di penjara lantaran terseret kasus mafia lahan di Bintan. Terbongkarnya keterlibatan Ratu Aminah dalam kasus itu, usai penyidik mendapatkan pengakuan dari Lurah Tanjungpermai, Syamsudin yang menerima uang suap pengurusan dokumen lahan di kantor notaris Ratu Aminah.

“25 Januari (2022) dia nikah siri, 26 (sehari setelah itu) dia ditahan,” ungkapnya.

Aminah akhirnya meringkuk di penjara lebih lama setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjungpinang pada 25 April 2022 menyatakan ia bersalah. Dalam kasus mafia lahan di Bintan, notaris Ratu Aminah Gunawan dijatuhi hukuman 1 tahun 8 bulan penjara.

“Saya beberapa kali mencoba menjenguknya di penjara, tapi dia menolak,” kata Rusli.

Rusli mengaku banyak memetik pelajaran dari permasalahan yang terjadi di kehidupannya. Ia ingin move on. Saat ini, Rusli sedang mencari orang yang mau membeli hotel dan restoran yang ia punya.

“Saya mau beli rumah di dekat masjid. Saya mau istirahat, mau beribadah saja. Umur sudah segini (70), mau apalagi?,” ujarnya.