Daging Sapi dan Kambing Terancam Kosong di Pulau Bintan

Daging Sapi dan Kambing Terancam Kosong di Pulau Bintan
Thamrin bersama para pedagang serta peternak Sapi dan Kambing di Tanjungpinang - Bintan. (Foto: Muhammad Chairuddin)

TANJUNGPINANG – Penjualan daging sapi dan kambing terancam kosong setelah stoknya tinggal mencukupi kebutuhan sepekan ke depan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Biasanya, sapi dan kambing masuk Pulau Bintan dikirim melalui Kuala Tungkal, Jambi. Namun, akan dihentikan setelah Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi mengeluarkan kebijakan akan menghentikan pengiriman sementara sapi dan kambing ke Kepri.

Hal itu diketahui berdasarkan Surat Nomor : S-1097/KR.120/K.24.B/05/2022, Minggu (15/05) kemarin, Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi melakukan penghentian sementara pemberian pelayanan sertifikasi karantina hewan terhadap pengeluaran media pembawa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berupa sapi, kerbau, kambing, domba, babi, ruminansia lainnya dan hewan rentan lainnya serta daging, kulit mentah, produk susu, semen dan embrio sapi, kerbau, kambing, domba, babi, ruminansia lain dan hewan rentan lainnya.

Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak sapi dan kambing Bintan-Tanjungpinang, Thamrin mengatakan, kebutuhan sapi potong di Tanjungpinang-Bintan masih terbilang kurang memadai. Pasalnya, per hari saja di Kota Tanjungpinang dan Bintan sapi yang dipotong sebanyak dua ekor.

“Saat ini hanya ada 14 ekor sapi, kemungkinan stok daging sapi potong hanya cukup untuk satu minggu saja,” kata Thamrin di Tanjungpinang, Senin (16/04).

Ia menuturkan, kekurangan stok itu tentu akan mengancam para pedagang terutama menjelang Hari Raya Idul Adha mendatang. Para pedagang memprediksi, kebutuhan sapi dan kambing potong menjelang Idul Adha 1443 Hijriah mencapai 4.000 ekor.

“Stok kambing saat ini nol, sedangkan sapi kurban dari 2.000 ekor yang dibutuhkan, saat ini baru tersedia 500 ekor,” katanya.

Baca juga: Karantina Pertanian Antisipasi Masuknya Penyakit Mulut dan Kuku Ternak Sapi ke Tanjungpinang