Dampak PPKM Darurat, Penumpang Kapal Antarpulau Berkurang Drastis di Tanjungpinang

Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Foto: Muhammad Bunga Ashab)

Tanjungpinang – Penumpang kapal antarpulau di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengalami penurunan drastis. Tidak tanggung-tanggung penurunannya mencapai 80 persen.

Penyabab berkurangnya penumpang kapal karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Tanjungpinang, Kepri.

Seksi Keselamatan Berlayar Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang Marta Wilaya mengatakan, sejak diberlakukannya PPKM Darurat, penumpang kapal penyeberangan antarpulau di mengalami penurunan.

“Jumlah penumpang menurun 70 hingga 80 persen,” kata Marta Wilaya di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Sabtu (17/07).

Dengan penurunan jumlah penumpang, kata dia, operator kapal melakukan penyesuaian pada jam keberangkatan. Menurutnya, sebelum PPKM Darurat jam keberangkatan kapal di Pelabuhan Sri Bintan Pura dapat mencapai 15 kali keberangkatan.

“Jumlah kapal tidak dikurangkan, hanya jam keberangkatan disesuaikan dengan jumlah penumpang,” ujarnya lagi.

Lanjutnya, saat ini sejumlah operator kapal tujuan Dabo Singkep, Lingga, Pancur, dan Tanjung Batu, meniadakan jam keberangkatan. Sejumlah operator kapal tersebut, meniadakan jam keberangkatan sejak 12 Juli lalu.

“Untuk sementara ditiadakan karena operator kapal melihat tidak ada penumpang,” ucap Marta Wilaya.

Tambahnya, hanya sejumlah operator kapal seperti MV. Oceanna tujuan Batam, V.O.C Batavia tujuan Anambas, dan Nur Kumalasari tujuan Karimun yang masih ada jam keberangkatan.

“Saat ini belum ada operator kapal yang dapat memberikan kepastian jam keberangkatan kembali normal,” pungkasnya.

Pewarta : Muhammad Chairuddin
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab