BATAM – Harga pangan di Kota Batam hingga H+7 Lebaran 2025 menunjukkan tren yang relatif stabil, bahkan cenderung turun, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau.
Namun, tambah dia daya beli masyarakat mengalami penurunan akibat masih banyak warga dan pedagang yang belum kembali dari kampung halaman.
Di sisi lain, Pemkot Batam memastikan ketersediaan stok dan harga kebutuhan masyarakat tetap stabil, bahkan sejak sebelum Idul Fitri 1446 Hijriah. Disperindag Batam juga telah melakukan negosiasi dengan para distributor untuk menjamin pasokan tetap aman.
“Kami sudah pastikan jauh sebelum Lebaran, stok tersedia dan harga harus stabil,” ujar Gustian di Batam, Minggu 6 April 2025.
Ia menjelaskan kondisi harga pangan tahun ini terbilang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Jika pada tahun lalu harga bahan pokok cenderung naik hingga H+5 Lebaran, maka tahun ini justru mengalami penurunan, bahkan saat hari raya masih berlangsung.
Sebelumnya, penurunan harga daging sapi di Batam sudah mulai terlihat usai Lebaran. Di Pasar SP Sagulung, harga daging sapi yang sempat melonjak hingga di atas Rp100 ribu per kilogram, kini berangsur turun menjadi sekitar Rp95 ribu.
“Menjelang Lebaran kemarin, harga daging sapi es sempat tembus Rp100 ribu per kilogram. Sekarang sudah turun,” kata Lubis, salah satu pedagang daging.
Ia menyebutkan, harga daging bervariasi tergantung kualitasnya, mulai dari Rp80 ribu hingga lebih dari Rp100 ribu. Namun rata-rata harga saat ini berada di kisaran Rp95 ribu. Penurunan ini terjadi seiring merosotnya permintaan usai Lebaran.
“Permintaan turun drastis, bisa sampai 60 persen. Mungkin nanti-nanti tinggal 10 persennya,” ujarnya.
Berbeda dengan daging sapi, permintaan daging ayam masih cukup tinggi. Harga ayam beku berkisar Rp35 ribu per kilogram, sedangkan ayam segar ukuran besar Rp40 ribu dan ukuran kecil Rp42 ribu.
Sementara itu, Suharti, salah satu pembeli di pasar mengaku masih membeli daging cincang untuk keperluan Lebaran. Ia menyebut harga masih stabil di angka Rp70 ribu per kilogram.
“Masih buat tamu, jadi masak lagi. Harganya masih Rp70 ribu, nggak berubah,” ungkapnya.
Di sisi lain, pedagang cabai, Adha, mengaku harga cabai merah justru mengalami lonjakan usai Lebaran, dari Rp55 ribu menjadi Rp78 ribu per kilogram. Kenaikan ini membuat pembeli mengurangi jumlah belanja mereka.
“Biasanya beli satu kilo, sekarang setengah atau seperempat saja,” ucap Adha.
Baca juga: Harga Cabai di Tanjungpinang Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram
Namun untuk komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih, harga masih stabil. Bawang merah asal Jawa dijual Rp38 ribu per kilogram, sementara bawang putih impor Rp20 ribu per kilogram.
Kondisi pasar sendiri masih terpantau sepi. Aktivitas jual beli diperkirakan akan kembali normal setelah masa libur Lebaran berakhir.
“Pasar masih sepi. Mungkin nanti setelah libur baru mulai ramai lagi,” kata Adha. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News