Demi Melindungi Hewan Koala, Australia Keluarkan Uang 50 Juta Dolar

Koala
Petugas margasatwa Lindy Thomas berpose dengan koala dan anak-anaknya yang dihasilkan melalui inseminasi buatan di Suaka Margasatwa Currumbin, Gold Coast, Australia, Oktober 2006. (ANTARA/Reuters/Greg White/as)

Melbourne – Untuk melindungi habitat hewan Koala, pemerintah Australia akan mengucurkan anggaran tambahan sebesar 50 juta dolar Australia (Rp502,7 miliar).

Tambahan anggaran itu, akan dikucurkan dalam empat tahun ke depan untuk memperlambat penurunan jumlah species, kata pemerintah, Sabtu (29/01).

Hewan berkantung asli Australia itu telah berkurang jumlahnya karena kebakaran hutan, penyakit dan tertabrak kendaraan.

Populasinya diperkirakan berkisar dari 330.000 hingga 100.000 ekor di alam liar.

“Koala adalah salah satu ikon Australia paling dicintai dan paling dikenal… dan kami berkomitmen untuk melindungi mereka demi generasi yang akan datang,” kata Perdana Menteri Scott Morrison dalam sebuah pernyataan.

Paket dana baru itu akan menambah anggaran pemerintah untuk koala menjadi lebih dari 74 juta dolar Australia (Rp744 miliar) sejak 2019.

Dana itu nantinya digunakan untuk pemulihan habitat, mempelajari populasinya dan memperluas penelitian terhadap kesehatan koala.

Klamidia, penyakit yang ditularkan secara seksual yang juga ditemukan pada manusia, telah menyebar di kalangan Koala dan berdampak pada setengah populasi hewan itu di beberapa wilayah.

Sebuah studi oleh World Wildlife Fund memperkirakan lebih dari 60.000 koala telah terbunuh, terluka atau terdampak oleh kebakaran hutan pada 2019 dan 2020.

Sebagian besar koala tinggal di hutan-hutan eukaliptus di negara-negara bagian sebelah timur dan pinggiran pantai, biasanya hidup sampai 20 tahun.

Koala membawa anak-anak mereka di dalam kantung dan menghabiskan waktu hingga 18 jam sehari untuk tidur.

Sumber: Reuters