BATAM – Demonstrasi yang digelar Indonesia Youth Congress (IYC) di Kantor Imigrasi Batam, Senin 21 April 2025, diwarnai dengan aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum petugas Imigrasi setempat.
Aksi unjuk rasa yang menuntut pencopotan jabatan Kepala Imigrasi Batam dari ruang terbuka berlanjut ke pertemuan di ruang Media Center Imigrasi Batam. Saat berlangsung pertemuan itu sejumlah jurnalis diusir, tidak boleh masuk dalam ruangan tersebut.
Tidak hanya itu, seorang pria yang merupakan aparat juga tidak diperkenankan masuk, meski sudah memperkenalkan diri untuk memantau perkembangan aksi.
Sementara dari massa pendemo, hanya diperkenankan lima orang untuk mengikuti pertemuan yang digelar tertutup tersebut.
Sikap oknum petugas Imigrasi Batam itu menuai protes dari orang-orang yang bertugas memantau perkembangan demonstrasi.
“Dari mana bang? Nanti ‘kan bisa meliput di luar setelah pertemuan ini, abang keluar dulu,” kata seorang petugas Imigrasi Batam yang menolak jurnalis dan aparat masuk ke dalam ruang rapat tersebut.
Petugas Imigrasi yang bersikap arogan itu tidak menjelaskan alasan larangan tersebut.
Sebelumnya, aksi massa IYC mendesak agar Kepala Imigrasi Batam dicopot, buntut dari tidak kunjung dideportasinya Chen Shen (CS), WNA Tiongkok yang diduga menganiaya IRS, warga Jodoh, Batam. Kasus yang awalnya dilaporkan ke kepolisian itu belakangan diarahkan ke penyelesaian damai (Restorative Justice).
Namun publik mempertanyakan komitmen Imigrasi karena hingga kini CS belum juga dideportasi.
Pantauan di lokasi, massa sempat memaksa masuk namun dihalau oleh aparat.
“Kalau bapak tidak turun, kami akan memaksa masuk! Imigrasi kongkalikong dengan cukong!” teriak salah satu orator aksi.
Baca juga: DPW Indonesia Youth Congress Demo di Kantor Imigrasi Batam
Aksi ini dijaga ketat oleh personel Polresta Barelang. Hingga berita ini ditulis, unjuk rasa dan dialog masih terus berlangsung.
Hingga berita ini disiarkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Imigrasi Batam. (*)