Desa Seni Ankira Dikembangkan dengan Konsep Pedesaan Tarik Wisatawan

Ilustrasi - Beberapa pengunjung menikmati pemandangan dengan berdiri di atas batu besar di Pantai Parai, Sungailiat, Bangka Belitung, Senin (21/4/2008). FOTO ANTARA/Andika Wahyu/Koz/hp/aa.

Babel – Pengelola Pantai Tongaci, Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengembangkan kawasan Desa Seni Ankira melengkapi wahana objek wisatanya. Pengembangan ini bertujuan untuk menarik wisatawan berkunjung.

Untuk mempercantik kawasan Desa Seni Ankira akan dilengkapi fasilitas pemancingan, galeri foto, rumah Joglo khas jawa serta akan dibuka juga area sawah.

“Desa Seni Ankira dirancang sedemikian rupa dengan konsep suasana pedesaan,” kata Manajer Pantai Tongaci Kemas Ahmad Firdaust, Rabu (02/06).

Menurutnya, Desa Seni Ankira tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan untuk dikunjungi. Namun, sebagai sarana edukasi pendidikan baik mahasiswa saat melakukan kajian lapangan maupun pelajar dari strata pendidikan umum lainnya.

Selain Desa Seni Ankira, kata dia, Pantai Tongaci juga dilengkapi wahana wisata baru seperti koleksi kendaraan antik mulai dari mobil, sepeda motor maupun sepeda dengan tahun pembuatan yang beragam.

Pantai Tongaci merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bangka yang dikenal juga sebagai tempat penangkaran penyu, berpasir putih halus berada di Jalan Luat Sinar Baru atau hanya berjarak tiga kilometer dari pusat Kota Sungailiat.

Di sepanjang pintu gerbang menuju Pantai Tongaci, tampak payung-payung China terpasang di bagian atas sebagai hiasan. Barang-barang di sana pun unik dan memiliki kesan zaman dulu

Ia menambahkan, selama pandemi COVID-19 semua pengunjung harus menerapkan prokes seperti memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak.

“Aturan prokes harus dijalani semua pengunjung meskipun jumlah kunjungan yang terbatas akibat pandemi COVID-19. Pengunjung dapat masuk secara gratis selama COVID-19 mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB,” kata dia. (*)

Pewarta : Antara
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab