Batam – Ketua KPPAD Kota Batam, Abdillah menyebutkan ruang mendisiplinkan siswa SMK SPN Dirgantara Batam, Kepulauan Riau telah dimodifikasi oleh pihak sekolah pasca mencuatnya kasus dugaan kekerasan.
Abdillah mengatakan, penampakan ruangan disiplin siswa yang seperti penjara itu kini tidak seperti di dalam bukti video dan foto yang diterima pihaknya dari laporan orang tua.
Lanjutnya, dalam video yang didapatkan pihaknya terlihat ruangan disiplin siswa tampak seperti ruangan sel tahanan, di mana terlihat teralis dan tidak layak untuk anak.
“Waktu kami datang ke sana, ruang tahanan sudah diubah sedemikian rupa oleh pihak sekolah, tapi masih ada jejak dan teralisnya. Itu pernah jadi ruangan,” ujar Abdillah di Polda Kepri, Jumat (19/11).
Selain fasilitas dan ruang pendisiplinan yang diduga tidak ramah anak tersebut, KPPAD Kota Batam mempertanyakan kompetensi guru yang mengajar di SMK SPN Dirgantara Batam.
“Kesesuaian antara data dari dinas pendidikan dan data yang di sana berbeda, sistem pembelajaran aneh dari yang lain. Ada kelas malam, kelas siang dan kelas pagi. Yang kita tau tidak ada kelas malam dalam sistem pembelajaran,” ungkap Abdillah.
Baca Juga: Diterima Dirreskrimum Polda Kepri, Orang Tua Siswa SPN Dirgantara Batam Resmi Bikin Laporan
Ketua KPPAD Kota Batam itu menuturkan bahwa saat ini pihaknya sedang mencari data terkait kompetensi guru yang mengajar di sekolah tersebut.
“Apakah guru-guru di sana berkompeten, kita belum dapat data, yang kami tau guru di sana tidak dapat menunjukkan kompetesi guru. Tapi kami minta kompetensi belum bisa di tunjukan,” pungkasnya. (*)
