Dimas Dinanda, Kandidat Pemain Timnas U-16 dari Kepri

Dimas Dinanda, Kandidat Pemain Timnas U-16 dari Kepri
Putra daerah kelahiran Tanjungpinang Dimas Dinanda dipanggil Timnas U-16 ke Jakarta. (ANTARA/HO-Asprov PSSI Kepri)

TANJUNGPINANG – Dimas Dinanda merupakan satu-satunya putra daerah Kepulauan Riau (Kepri) yang menjadi kandidat pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia usia di bawah 16 tahun atau U-16.

Nama Dimas Dinanda, kini menjadi sorotan awak media. Pasalnya, dari ratusan putra daerah di Kepri yang mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-16, hanya namanya yang lolos dan berkesempatan menjadi pemain Timnas Indonesia.

“Iya gak nyangka dan senang juga. Kematin ditelfon,” tuturnya, Selasa (01/02).

Baca juga: Atlet Yatim Piatu dari Kepri ke Pelatnas U-16 Tanpa Dukungan Pemda

Sabtu (26/02), surat resmi pemanggilan Dimas Dinanda dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi keluar. Dalam surat tersebut, PSSI memanggil pemain berposisi center back atau tepatnya Stoper itu untuk bergabung dalam pemusatan latihan bersama Timnas U-16 di Jakarta.

Ia beserta pemain asal daerah lainnya disiapkan untuk bersaing pada ajang (ASEAN Football Federation) AFF U-16 Championship 2022 mendatang.

Sebelumnya, Dimas sempat mengikuti serangkaian seleksi di daerah baik tingkat kota maupun provinsi.

“Sempat seleksi tingkat kota dan provinsi pada Juli 2021 kemarin. Ada sekitar 40 orang,” tuturnya.

Senang, sedih, dan bangga bercampur aduk dalam hati anak kandung dari Azhar dan Apri Yanti itu saat ini. Kesedihan di hatinya datang lantaran di momen bahagia ini Dimas tak lagi didampingi kedua orangtuanya.

Baca juga: Puluhan Putra Daerah Kepri Ikuti Seleksi Timnas U-16 dan U-19 di Tanjungpinang

Ayahnya meninggal sejak ia masih kecil. Sedangkan sang ibu, wafat pada 2015 silam. Meskipun demikian, Dimas tetap yakin dan percaya bahwa kedua orangtuanya itu selalu menjadi semangatnya dan selalu berada disampingnya.

Sejak ditinggal kedua orangtuanya, Dimas hidup bersama nenek, Tante, serta pamannya.

“Alhamdulillah, semuanya sangat mendukung Dimas dan sangat luar biasa,” ucapnya lagi.

Tak hanya prihal keluarga, kesedihan Dimas juga terasa saat menjelang keberangkatan ke Jakarta. Pasalnya, pemerintah setempat seolah tidak meliriknya sama sekali. Padahal, Dimas merupakan kebanggaan tersendiri bagi daerah. Apalagi, jika dirinya dapat terpilih nantinya.

Tanpa bantuan dan perhatian pemerintah, Dimas tetap semangat menempuh pelatihannya untuk dirinya sendiri, keluarga, dan juga nama daerah.

Pemuda kelahiran Tanjungpinang, 6 April 2006 itu mengaku, menjadi pemain Timnas Indonesia merupakan cita-cita sejak kecil. Dengan menjadi pemain Timnas Indonesia, ia bertekad untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Sejak kecil, Dimas sempat mengikuti sejumlah turnamen sepak bola. Bahkan, ia sempat bersaing dengan anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Padahal waktu itu, ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Anak sulung dari dua bersaudara itu merupakan jebolan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Kepri. Ia mengidolakan Sergio Ramos, pemain belakang Real Madrid. Selain sesuai dengan posisinya, menurutnya Sergio Ramos merupakan sosok pemain belakang yang bagus lantaran memiliki pertahanan yang kuat dan permainan yang mempuni.

Kini Dimas yang telah duduk di kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 4) Tanjungpinang itu harus fokus menghadapi pemusatan latihan pada 2 hingga 14 Maret mendatang. Ia berjanji, akan memberikan yang terbaik.

“Saya optimis anak Kepri dapat bersaing dengan anak-anak dari daerah lainnya,” tegasnya dengan optimisme tinggi.

Ia juga mengajak generasi muda Kepri agar dapat terus mengembangkan minat dan bakatnya sehingga dapat mengharumkan nama Keluarga bahkan negara.