Dinkes Belum Terima Informasi Resmi Soal Ida Dayak ke Batam

Melda Sari
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Batam, Meldasari (Foto: Muhamad Islahuddin)akat Dinkes Batam, Meldasari

BATAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak mengetahui soal informasi kedatangan Ida Dayak untuk mengobati warga Kota Batam.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batam, Melda Sari mengaku, ia tidak mengetahui informasi soal kedatangan Ida Dayak ke Batam.

Melda menuturkan, pihaknya belum mendapat informasi resmi perihal kedatangan wanita yang terkenal dengan pengobatan tradisional itu.

“Belum ada informasi. Mau datang ya?,” kata Melda, Sabtu (03/06).

Hal senada juga dipertegas Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmaryadi. Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya belum ada menerima pengajuan resmi terkait pengobatan tradisional Ida Dayak.

Menurutnya, pengobatan tradisional oleh Ida Dayak tetap memerlukan izin meski berstatus sebagai pengobatan tradisional.

“Tidak ada pengajuan resmi ke Dinkes. Praktik Pengobatan tradisional kan tetap harus ada izin,” tutur Didi Kusmaryadi.

Sebelumnya, kabar Ida Dayak bakal datang ke Batam viral di tengah masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) baik di Batam, Tanjungpinang, dan Bintan.

Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai dari aplikasi WhatsApp tertulis, agar warga yang ingin diobati menggunakan tradisional alternatif oleh Ida Dayak agar segera mendaftar.

Selanjutnya, pesan berantai tersebut juga menyebutkan pendaftaran bahwa pengobatan alternatif Ida Dayak akan ditutup Selasa (06/06) pekan depan.

Tak hanya itu, dalam pesan juga terdapat format formulir untuk calon pasien pengobatan Ida Dayak. Format tersebut berisikan format nama, usia, alamat, nomor telepon, jenis kelamin, dan kondisi pasien.

“Ini beredar dan viral di masyarakat. Tapi tidak diketahui kebenarannya,” ucap Rudi Chua, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri, Rudi Chua.

Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan tekait kedatangan wanita asal Kalimantan tersebut.

Bahkan nomor kontak WhatsApp narahubung yang tertera pada pesan berantai itu hingga kini tak dapat dikonfirmasi