TANJUNGPINANG – Adanya temuan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memerintahkan Dinas Kesehatan untuk memonitor MBG.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Mohammad Bisri mengatakan, monitorisasi tersebut bertujuan untuk mengecek kelayakan dan higenisnya MBG yang akan dibagikan.
“Kita sudah dapat instruksi dari pak Menkes, agar puskesmas di wilayah kerja SPPG untuk monitor. Minimal seminggu 2 kali,” kata dia.
Meski sudah ada arahan dari Kemenkes, kata dia, penanggung jawab utama untuk kelayakan MBG berada di setiap SPPG yang ada.
Disinggung soal sertifikat higenis, Bisri mengakui jika sejauh ini belum ada dapur yang memiliki sertifikasi higenis tersebut. Namun, Dinkes akan menggesa untuk melakukan pengecekan.
“Belum ada, rekom ini nanti dikeluarkan setiap Dinkes di Kabupaten Kota. Kami hanya mendampingi,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini sebanyak 127 SPPG masih terus digesa untuk segera mendapatkan sertifikat laik higiene dan sanitasi dari target 253 SPPG.
“Kalau sampel ini sudah diambil dan masih tidak layak, maka akan ditutup sementara,” tuturnya.


















