Dinkes Tanjungpinang Catat 1.428  Kasus TB di Tahun 2023

Rustam
Kadinkes Tanjungpinang Rustam. (Foto: Dok Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana (Dinkes) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat 1.428 kasus Tuberkulosis (TB) tahun 2023 di daerah tersebut, Senin 25 Maret 2024.

Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam menyampaikan, berdasarkan pemetaan insiden TB di Tanjungpinang pada tahun 2023 (Januari hingga Desember) diperkirakan mencapai 1.428 kasus, namun yang baru terungkap sekitar 756 kasus atau 51 persen.

“Sedangkan pada tahun 2024 hingga Februari 2024 baru ditemukan sebanyak 81 kasus dengan persentase 4,6 persen dari yang ditargetkan,”  ungkapnya.

Menurut Rustam, penemuan kasus TB di Tanjungpinang masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi penemuannya, sesuai dengan target yang ditentukan.

Maka dari itu, ia mengajak setiap sektor untuk berpartisipasi aktif, termasuk posyandu, posbindu, perkantoran, tempat kerja, pesantren, lembaga pemasyarakatan, asrama, sekolah, panti jompo, serta lokasi populasi beresiko seperti pengungsian dan daerah kumuh.

Untuk mendukung partisipasi tersebut, Rustam juga memperkenalkan inovasi terbaru yaitu perluasan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi mereka yang tidak terkena TB tetapi berkontak serumah dengan pasien TB yang terkonfirmasi secara bakteriologis, petugas kesehatan yang berisiko tinggi, sekolah berasrama, dan tempat pengungsian.

“Terapi pencegahan ini capaiannya masih rendah, karena kita mengobati orang yang merasa tidak sakit, tetapi memiliki kuman TB yang laten di dalam tubuh mereka,” ungkapnya.

“Sewaktu-waktu keadaan ini dapat menyebabkan mereka sakit. Saat ketahanan tubuh mereka menurun,” sambungnya.

Ia juga menekankan, penting bagi semua orang untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam mencegah penyebaran TB.

Menurutnya pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti memperhatikan etika batuk dan bersin, mengonsumsi makanan bergizi.

“Selain itu masyarakat juga harus memperhatikan ventilasi udara dan akses sinar matahari di lingkungan rumah masing-masing,” ujarnya.

Baca juga: Dinkes Tanjungpinang Bakal Lakukan Pemeriksaan Terhadap Bayi Cegah Penyakit Gondong

Di kesempatan yang sama, ia juga memaparkan data kasus TB skala nasional yang merujuk pada Global TB Report 2023.

Dari data tersebut, terungkap bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah kasus TB tertinggi setelah India, diikuti oleh Cina. Bahkan, perkiraan jumlah kasus TB di Indonesia mencapai 1.060.000 kasus dengan 134.000 kematian akibat TB setiap tahunnya.

“Dalam kata lain, 17 orang meninggal akibat TB setiap jam,” katanya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News