Tanjungpinang – Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Nugraheni mengatakan, tes COVID-19 secara besar-besaran (masif) dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Pernyataan Dinkes Tanjungpinang tersebut, terkait surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur Kepilauan Riau Ansar Ahmad pada, Senin (28/06), yang menyebut pentingnnya pelaksanaan 3T, yakni tracing, testing dan treatman untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayah Kepri..
Dalam surat edaran yang ditujukan kepada bupati dan wali kota di Provinsi Kepri tersebut, Gubernur Kepri Berpedoman atas Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/446/2021 tentang Penggunaan Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag) dalam Pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
“Ya, kalau kita melakukan tes COVID-19 secara masif, nanti akan terdeteksi banyak masyarakat terpapar, dan itu akan menimbulkan kekhawatiran secara psikologis. Masyarakat pasti jadi takut,” kata Nugraheni di kantornya, Selasa (29/6).
Yang menjadi PR, lanjut nugraheni, ketersediaan alat tes juga harus cukup. Dengan begitu, tes COVID-19 secara masif di daerah bisa berjalan dengan baik.
Meski demikian, ia tidak memungkiri bahwa tes COVID-19 secara masif dapat menekan penyabaran COVID-19.
“Sebenarnya itu juga akan memudahkan kita untuk memisahkan mana yang kena virus mana yang tidak,” katanya.
Plt kadinkes kota Tanjungpinang itu menyebut, walaupun tidak dilakukan tes COVID-19 di daerah, dengan disiplin prokes dan isolasi yang baik maka kasus COVID-19 juga bisa ditekan.
“Jika isolasi benar dan prokes baik saya optimistis kasus itu (COVID-19) tidak akan naik,” kata Nugraheni.
Pewarta :Engesti
Editor : MD Yasir