Dirgantara Indonesia Modernisasi 12 Pesawat Angkut Militer C-130 Hercules TNI AU

C-130 Hercules
Pesawat angkut militer C-130 Hercules TNI Angkatan Udara saat taxing di landasan. (Foto:Instagram/@officialskadronudara31)

JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI mempercayakan PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk memodernisasi 12 unit pesawat angkut C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.

Komitmen tersebut telah disepakati antara Kemhan RI dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan pendanaan mencapai USD149 juta atau setara Rp2,1 triliun.

Direktur Utama Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan mengatakan, kesepakatan kerjasama ini tercapai setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID.

Sementara, Holding BUMN Pertahanan dipimpin oleh PT Len Industri (Persero).

Untuk anggota holding terdiri atas PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), dan PT Dahana (Persero).

“PT DI dan Kementerian Pertahanan RI, telah sepakati kontrak pekerjaan modernisasi 12 unit pesawat C130. Nilainya kontrak sebesar USD149 juta ,” ujar Gita dikutip Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Pindad akan Produksi ‘Smart Bomb’ MK-82 untuk Pesawat Tempur Rafale

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan pendirian Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID dapat memperkuat ketahanan nasional.

“Bersyukur Bapak Presiden @jokowi hari ini telah meresmikan Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID. Kami menindaklanjuti agar Defend ID benar-benar menjadi penggerak, dalam mewujudkan ketahanan pertahanan nasional,” ungkap Erick melalui akun Instagramnya.

Dalam peresmian tersebut, Erick bersama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) ihwal komitmen meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 50 persen.

Sebagai tindak lanjut, Erick pun meminta Holding untuk menyiapkan segala strategis untuk mewujudkan ketahanan pertahanan di Indonesia.

Tak hanya itu, dia juga mendorong PT Len Industri sebagai induk holding mampu mengorganisir transformasi anggota holding agar mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance dan membangun keselarasan, antar anggota holding di sektor keuangan, pemasaran, operasional, hingga portofolio manajemen.

“Holding industri pertahanan harus mampu memperkuat ekosistem pertahanan nasional, tak hanya dengan anggota holding, melainkan juga kerja sama dengan BUMN lain dan juga TNI,” ucap dia.

Erick menginginkan pembentukan holding mampu meminimalisir terjadinya tumpang tindih fokus bisnis masing-masing anggota holding.

Baca juga: Pesawat Angkut CN235 TUDM Dikonversi Jadi Varian MPA oleh PT Dirgantara Indonesia