Disbudpar Batam Gelar Workshop Permainan Tradisional Melayu

Dalam rangka Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-25, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam gelar workshop permainan tradisional. (Foto:Istimewa)

BATAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menggelar Workshop Permainan Tradisional Melayu bertempat di Gedung LAM, Batam Center, Kamis (25/5/2023).

Kegiatan workshop ini merupakan rangkaian dari Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-25 yang akan berlangsung tanggal mulai 14-15 Juni mendatang.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, KSM merupakan kegiatan kebudayaan yang terus dilaksanakan setiap tahunnya.

KSM ini, lanjut dia, dalam rangka memajukan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang didalamnya terkandung 10 unsur yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

“Setelah kemaren rangkaian KSM. Tahun ini, seminar budaya kita laksanakan. Kita terus mengenalkan seni dan workshop permaianan rakyat ,” katanya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber yakni budayawan, sejarawan Melayu yakni Anasrudin Albatamy, sebagai Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Batam.

Kemudian, ada Alimun seorang pembuat dan pemain perahu jong. Muhammad Abas seorang pembuat dan pemain gasing. Ada budayawan dan juga Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Kota Batam, Muhammad Zen.

“Pak Anas (narasumber) menjelaskan, ragam permainan tradisional Melayu. Permainan inilah yang akan kita tampilkan di KSM,” terangnya.

Permainan rakyat yang dikemas dalam panggung pentas yang menarik dan menghibur. Adapun permainan rakyat yang disuguhkan dalam KSM tahun ini di antaranya kaki bajang (egrang), gasing, leletop, yeye, canang, dan sebagainya.

Ia mengajak peserta workshop untuk datang menyaksikan KSM yang akan berlangsung di Kawasan Harbourbay, Batu Ampar.

“Kota Batam memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui. Selain permainan tradisional Pada tahun ini, KSM menyuguhkan beragam penampilan kebudayaan Melayu seperti musik, tari, membaca puisi, dan berpantun,” ujarnya

Baca juga: Yuk Ramaikan Festival Budaya Tionghoa di Kota Lama Tanjungpinang