Disdik Batam Imbau Jangan Ada Kekerasan Selama Kegiatan MPLS

Sekda Kota Batam sekaligus Plh Kepala Dinas Pendidikan Batam, Jefridin. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Dinas Pendidikan (Disdik) Pemerintah Kota (Pemkab) Batam mengimbau, tidak ada kekerasan fisik selama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

PLH Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Jefridin Hamid mengungkap, Pemko Batam melarang sejumlah hal yang berujung pada kekerasan fisik hingga pelecehan selama MPLS berlangsung.

“Dilarang melecehkan, memberikan hukuman fisik, kegiatan yang bersifat intimidatif dan atau kegiatan yang tidak mendidik,” tegas Jefridin, Ahad (09/07).

Selain itu, Pemko Batam juga melarang satuan pendidikan memberikan tugas berupa kegiatan maupun penggunaan atribut yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran, kegiatan bersifat perpeloncoan atau tindak kekerasan lainnya.

“Kegiatan MPLS tidak boleh dilakukan di luar hari sekolah dan jam pelajaran. Jangan ada pungutan biaya maupun bentuk pungutan lainnya,” tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Batam itu.

Apabila terdapat keterbatasan jumlah guru dan/atau untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah, pihak sekolah tidak boleh melibatkan peserta didik yang memiliki kecenderungan sifat-sifat buruk.

Baca juga: FIR dan Milenial Batam Komitmen Beri Kontribusi untuk Pembangunan Daera

“Hasil pelaksanaan MPLS ini harus dilaporkan oleh Kepala Sekolah kepada bidang terkait di Disdik Kota Batam,” lanjutnya.

Jefridin menilai, kegiatan MPLS yang berlangsung sejak Senin (10/07) nanti merupakan momen silaturahmi edukatif dan elaboratif bagi peserta didik baru.

Para peserta didik baru akan mengenal sarana dan prasarana sekolah, program sekolah, konsep pengenalan diri, hingga pengenalan cara belajar siswa.

Jefridin juga meminta peserta didik mengenakan seragam sekolah, dan atribut resmi dari sekolah selama MPLS berlangsung.

“Melalui kegiatan ini tentunya membantu peserta didik beradaptasi dengan aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah,” ucapnya.

“Untuk materi bisa disajikan dalam bentuk vidio, foto maupun info grafis yang dapat menarik minat dan perhatian peserta didik sehingga bisa membangkitkan kreatifitas anak,” tambah Jefridin.