TANJUNGPINANG – Atraksi pawai Tatung berlangsung meriah Batam, Kepulauan Riau, Ahad (13/11) kemarin. Pawai Tatung ini disambut antusias oleh masyarakat dan wistawan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Dispar Kepri), Luki Zaiman Prawira akan mengevaluasi event pawai Tatung di Batam. Evaluasi tersebut dikarenakan adanya permintaan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang merekomendasikan pawai Tatung menjadi event tahunan di Kepri.
Luki mengatakan, akan mengikuti instruksi gubernur dan segera mengevaluasi event yang sudah berjalan agar berjalan lebih baik ke depan. “Nanti kita akan telaah event pawai Tatung yang sudah terlaksana agar ada penyempurnaan untuk menjadi event internasional di Kepri,” kata Luki, Senin (14/11).
Luki menyebut agar event tersebut bisa direalisasikan menjadi event tahunan berskala international, maka Dispar Kepri harus duduk bersama dengan penyelenggara event.
“Ini tidak bisa serta merta langsung jadi. Kita harus sama-sama mengevaluasi, apa saja yang bisa kita tingkatkan,” ucapnya.
“Tujuannya agar nanti kalau masuk ke kalender event International kita, pawai Tatung ini akan lebih bagus lagi, kan kita akan mengundang dari berbagai negara,” lanjutnya.
Lanjut, kata dia, Dispar Kepri sangat mengapresiasi penyelenggara pawai Tatung dan mendukung semua penyelenggara yang ingin membuat event pariwisata.
“Intinya kita akan dukung terus penyelenggara event pariwisata, agar jumlah kunjungan pariwisata kita terus meningkat. Terlebih lagi pariwisata kita sudah mulai bangkit,” katanya.
Baca juga: Dispar Kepri Ajak Masyarakat Ramaikan PHRI Fest 2022 di Batam
Atraksi dan pawai Tatung digelar Majelis Agama Buddha Tridharma (Magabutri) Kepri. Puluhan kelenteng dan sejumlah paguyuban turut meramaikan pawai Tatung di Kawasan Nagoya, Batam.
Dengan ciri khasnya masing-masing, para peserta itu mulai beriringan sekitar pukul 15.00 WIB dari Mall Nagoya hingga panggung yang ditempatkan di Samping Martabak HAR Batam.
Sesampainya di depan panggung, para peserta langsung bersembahyang sembari menunjukkan Tatungnya di hadapan para tamu undangan.
“Acara ini diikuti oleh 32 kelenteng dan beberapa paguyuban. Kalau jumlah peserta mencapai 52 peserta,” kata Ketua Majelis Agama Buddha Tridharma (Magabutri) Kepri Susanto.
Susanto mengucapkan syukur karena acara yang mereka persiapkan selama dua bulan itu sukses menghibur ribuan warga Batam yang hadir. Atraksi sekaligus Pawai Tatung itu adalah agenda Tatung pertama di Kota Batam.
Ia mengungkapkan, terdapat 13 barongsai, dua naga yang tampil pada cara itu untuk menghibur masyarakat Ia berharap, acara tersebut dapat menjadi agenda tahunan hingga rutin digelar baik Batam maupun wilayah Kepri lainnya.
“Ini memperat tali persaudaraan antar kelenteng sekaligus juga menunjukan Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya, pawai Tatung memiliki nilai religius dan juga kebudayaan,” tuturnya. (*)