Dispar Kepri Siapkan 239 Event Pariwisata Tahun 2022

Dispar Kepri Siapkan 239 Event Pariwisata Tahun 2022
Kepala Dispar Kepri Buralimar (Foto: Ardiansyah Putra)

Tanjungpinang – Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Dispar Kepri) menyiapkan 239 event pariwisata sepanjang tahun 2022.

“Event pariwisata tahun ini akan dilaunching pada awal Februari 2022 nanti. Untuk destinasi baru akan kita arahkan dibuka,” kata Kepala Dispar Kepri Buralimar di Taman Migas Tun Telani, Tanjungpinang, Senin (17/01).

Event pariwisata sebanyak 239 event pada tahun ini, Buralimar menyampaikan, akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Kepri.

“Nanti kita akan cari momen yang baik. Event ini akan ada di seluruh Kepri,” ujarnya.

Buralimar menargetkan, event ini diharapkan mendatangkan dua juta wisatawan mancanegara.

“Target dua juta wisman ini sudah bagus,” ujarnya.

Menurutnya, jika pintu masuk wisatawan mancanegara Kepri sudah dibuka, maka di atas target itu bisa tercapai.

“Yang penting sekarang kita minta di Kepri, pelabuhan lautnya dibuka dulu, karena andalan kita pelabuhan laut, bukan melalui udara,” ujarnya.

Sebelumnya, Buralimar berharap pemerintah membuka kembali jalur transportasi laut Bintan-Singapura dibuka, setelah daerah itu nihil kasus aktif COVID-19.

Baca juga: Provinsi Kepri Siap Sambut Wisman Dengan Blue Pass

Buralimar mengatakan, tempat wisata berskala internasional di Lagoi, Bintan memiliki pelabuhan internasional rute Singapura, yang tutup sejak pandemi COVID-19.

Bintan, termasuk Batam membutuhkan akses jalur pelayaran dibuka kembali karena warga Singapura yang berwisata ke Lagoi dan Batam menggunakan kapal.

“Singapura itu bertetangga dengan Batam dan Bintan sehingga akses transportasi laut yang perlu dibuka, bukan bandara,” ujar Buralimar.

Ia berharap pertemuan Presiden RI dengan Perdana Menteri Singapura yang direncanakan pada akhir Januari 2022 memberi angin segar terhadap dunia pariwisata di Lagoi dan Singapura.

“Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Singapura direncanakan membahas berbagai hal strategis di Lagoi, salah satunya soal pariwisata,” katanya.

Bintan dan Batam kehilangan pendapatan yang bersumber dari jutaan turis yang berkunjung kedua daerah itu sebelum pandemi. Turis asal Singapura merupakan wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Batam dan Bintan.

“Karena itu, sektor pariwisata di Bintan dan Batam mengandalkan Singapura,” ucapnya.

Buralimar mengatakan Lagoi menerapkan sistem informasi dan teknologi kesehatan yang memadai untuk melindungi wisatawan dari COVID-19. Sistem yang dibangun untuk mempermudah pelacakan wisatawan sudah cukup lama diterapkan, termasuk penyediaan alat dan petugas kesehatan.

Beberapa kamar hotel juga disiapkan untuk wisatawan yang melakukan isolasi mandiri. Wisatawan asing juga berada pada area atau objek wisata khusus, yang tidai bercampur dengan wisatawan umum lainnya.

“Lagoi itu dikelola secara profesional untuk menyenangkan wisatawan dan membuat wisatawan nyaman,” katanya. (*)