Dituding Pemicu Banjir Lumpur di Jalan Transito, Puskud Riau Angkat Bicara

Dituding Pemicu Banjir Lumpur di Jalan Transito, Puskud Riau Angkat Bicara
Banjir lumpur akibat adanya aktivitas pemotongan lahan di Jalan Transito. Foto: Istimewa

Tanjungpinang – Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Riau membantah tudingan warga soal adanya aktivitas pemotongan lahan atau Cut and Fill di Jalan Transito, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menjadi pemicu banjir lumpur yang terjadi pada Kamis (28/10) lalu.

Direktur Puskud Riau, Azam mengatakan, pihaknya tidak melakukan aktivitas Cut and Fill pada lahan tersebut. Ia menjelaskan, pihaknya hanya berupaya melakukan pembersihan pada lahan tersebut.

Ia pun menegaskan, pihaknya bukanlah seorang pengembang. Akan tetapi pihaknya adalah pemilik lahan hingga memiliki hak penuh untuk melakukan pembersihan.

“Kita bukan cut and fill. Kita hanya membersihkan lahan kita,” kata Azam saat dihubungi Ulasan, Sabtu (30/10).

Baca juga: Hujan Sebentar, Rumah Warga di Jalan Transito Tanjungpinang Kena Banjir Lumpur

Menurut Azam, sebelum dibersihkan lahan tersebut kerap kali digunakan oleh oknum tertentu untuk bercocok tanam dan untuk mendirikan bangunan. Oleh sebab itu ia berupaya untuk membersihkan lahannya itu.

Pihaknya pun hanya melakukan pemotongan pohon serta pembersihan sampah-sampah yang berada di lahan seluas 11.070 meter persegi itu. Pihaknya juga sedang membangun batu miring untuk mengantisipasi terjadinya longsor.

“Nantinya lahan itu pun akan dijual,” tambahnya.

Baca juga: Warga Terdampak Banjir Pemotongan Lahan Minta Pusat KUD Riau Bertanggung Jawab

Selain itu, Azam juga membantah aktivitas yang pihaknya lakukan di lahan tersebut menyebabkan banjir hingga ke rumah warga.

Menurutnya, sebelum pihaknya mengolah lahan tersebut, jalan Transito memang sudah kerap kali terendam banjir. Akan tetapi, banjir yang merendam rumah warga dan jalan itu masih terbilang bersih.

“Sebelumnya pun memang sudah banjir. Tapi bersih,” tuturnya.

Kendati demikian, ia tidak menyangkal bahwa tanah yang turun ke jalan dan terbawa air saat hujan deras merupakan tanah dari lahannya. Ia pun mengaku tidak mengubah struktur lahan tersebut.

Lanjutnya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan aktivitas untuk mengantisipasi hal itu kembali terjadi. Pihaknya pun akan melakukan penyiraman.

“Hari ini setiap pagi dan sore kita siram itu jalannya,” ujarnya lagi.

Baca juga: Kerap Terendam Banjir Lumpur, Warga Transito Tanjungpinang Mengadu ke Polisi

Selain itu, pihaknya juga sedang berupaya melakukan pembangunan parit yang memadai untuk menyalurkan air saat hujan deras. Namun, pihaknya kesulitan lantaran parit yang sudah ada tidak memiliki ruas yang cukup.

“Diujung gorong-gorongnya malah dipersempit,” tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan tetap berupaya membangun aliran air yang memadai. Ia menargetkan, pembangunan itu akan rampung dalam seminggu ke depan.

Puskud Riau pun bersedia mengganti kerusakan rumah warga apabila kerusakan tersebut berasal dari lahan yang telah dimiliki sekitar 20 tahun itu.

“Kemarin juga ada longsor. Ada yang rusak, kita ganti. Kita bayar orang juga untuk bersihkan rumahnya,” tegasnya.

Sebelumnya, pada berdasarkan pantauan Ulasan, jalan Transito Kota Tanjungpinang, Kepri terendam banjir lumpur saat hujan lebat. Air yang mengalir deras dari lahan milik Puskud Riau turut membawa tanah merah hingga ke rumah warga.

Warga yang merasa keberatan pun mengadukan hal tersebut kepada pihak kepolisian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *