Dosen dan Mahasiswa UMRAH Beri Edukasi Pembuatan Pestisida Ramah Lingkungan

Tanjungpinang, Ulasan. Co – Tim Dosen dan Mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UMRAH menggelar kegiatan bagi masyarakat mengenai pembuatan Pestisida Organik Ramah Lingkungan di Kelurahan Senggarang pada Sabtu (19/9).

Fitriah Khoirunnisa selaku Ketua Pelaksana kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan di kediaman Bapak Maryono, Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Senggarang dengan menghadirkan 12 warga yang pekerjaan utama ataupun pendukungnya adalah petani di lingkungan RT setempat.

“Target petani yang diedukasi pada awalnya hanya maksimal 10 orang, tapi Alhamdulillah ternyata antusiasme mereka sangat tinggi sehingga para masyarakat yang tiba-tiba hadir tetap dipersilakan bergabung dalam kegiatan namun kami pastikan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Fitriah Khoirunnisa pada awak media Ulasan.Co.

Lanjut Fitriah, selain pestisida ramah lingkungan, para petani juga membutuhkan edukasi mengenai pupuk organik karena mereka juga menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia tidak baik dalam jangka panjang sehingga mereka menginginkan proses pembuatan bahan baku dari alam.

“Ya, insyaAllah kita akan coba realisasikan untuk kegiatan berikutnya, semoga dilancarkan,” ujar Fitriah.

Hal tersebut juga ditambahkan oleh Maryono selaku ketua RT.

“Ya, memang benar kegiatan dilakukan di kediaman saya dan tim pelaksana juga telah membagikan masker kepada kami sehingga kami juga merasa aman dan nyaman selama kegiatan berlangsung,” jelasnya.

Sementara itu, hasil patauan Ulasan. Co, sebelumnya diketahui bahwa selama ini para petani menggunakan pestisida kimia untuk tanaman. Para petani juga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membeli pestisida kimia tersebut. Sehingga ketika diberikan edukasi mengenai pestisida organik ramah lingkungan ini, mereka sangat merasa terbantu karena bahan baku sangat mudah didapatkan dan ada di sekitar mereka.

Sejalan dengan itu, Dina Fitriyah selaku salah seorang anggota tim memaparkan bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida ramah lingkungan terebut.

“Bahan baku pestisida organik ramah lingkungan ini dijamin mudah didapatkan dan insyaAllah efektif untuk membasmi hama pada tanaman, bahan baku yang digunakan juga sangat mudah didapatkan yaitu terdiri dari bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, kunyit, lengkuas, temulawak, sereh, temugiring, air tajin, air gula merah,” jelas Dina Fitriyah.

Lanjut Dina, bahan tambahan lain seperti pupuk organik cair dan alkohol 40% yang perlu ditambahkan dalam formula, itupun dengan porsi yang sangat sedikit. Penambahan bahan tersebut dibutuhkan karena selama proses pembuatan pestisida organik harus difermentasi selama 2 hingga 4 pekan sebelum dapat digunakan untuk tanaman. Pupuk organik cair dibutuhkan sebagai penyedia bibit bakteri dan alkohol sendiri berfungsi sebagai antiseptik dari kontaminan agar tidak ada bakteri pengganggu yang ikut bereaksi selama proses fermentasi.

Kegiatan itupun dilakukan dengan teknis pembagian kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4-5 petani yang dibimbing oleh 1 tim pelaksana perkelompoknya. Tiap petani mendapatkan modul pembuatan pestisida organik agar selama kegiatan mereka dapat sambil memahami isi modul dan menghubungkannya dengan video pembuatan yang ditayangkan. Di sinilah proses edukasi dilakukan, yaitu penjelasan singkat mengenai jenis-jenis pestisida lalu dilanjutkan dengan penanyangan video pembuatan pestisida organik ramah lingkungan yang dapat disaksikan melalui channel youtube https://www.youtube.com/watch?v=BsC3CX3q2_E dan diselingi sesi tanya jawab selama penanyangan video. Setelah para petani memahami proses pembuatan pestisida organik barulah mereka dipandu untuk mengisi kuisioner mengenai respon mereka terhadap materi yang diberikan.

Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari salah seorang petani yaitu Suhairi.

“Kami sangat berterima kasih kepada tim dari FKIP UMRAH telah berkenan berbagi informasi mengenai pestisida organik, kami merasa sangat terbantu mudah-mudahan kegiatan-kegiatan yang berkaitan bisa terus dijalankan di lingkungan kami,” ucap Suhairi.

Kegiatan pun ditutup dengan pembagian produk pestisida organik ramah lingkungan kepada seluruh peserta kegiatan.

Pewarta: Chairuddin

Editor: Redaksi