Dosen Swiss German University: Teknologi dan Digitalisasi Bisa Tingkatkan Perekonomian Daerah Kepulauan

Dosen Swiss German University: Teknologi dan Digitalisasi Bisa Tingkatkan Perekonomian Daerah Kepulauan
Dosen Fakultas Administrasi Bisnis di Swiss German University, Izhari Mawardi (Kiri). Foto: Muhammad Chairuddin

Tanjungpinang – Dosen Fakultas Administrasi Bisnis di Swiss German University, Izhari Mawardi menilai daerah kepulauan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dan digitalisasi untuk mendukung perekonomian, termasuk Kepulauan Riau (Kepri).

Menurut Izhari Mawardi, kontur Indonesia yang berbasis maritim dan kepulauan bisa mengambil manfaat dari perkembangan teknologi dan digitalisasi. Para nelayan yang berada di wilayah terpencil Indonesia bisa dengan cepat melakukan foto atas tangkapan mereka, untuk kemudian dijual pada e-commerce yang tersedia seperti Tokopedia, Shopee dan lainnya.

“Dengan melakukan hal tersebut, maka harga jual hasil tangkapan nelayan bisa naik dan dengan sendirinya meningkatkan nilai perekonomian,” ucapnya saat bersilaturahmi ke Kantor Ulasan Network, Jumat (22/1) sore.

Baca juga: Kampus USU Undang Mahasiswa dan Dosen Asing Untuk Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman

Lanjutnya, para generasi muda dapat melakukan sosialisasi atas perkembangan teknologi dan juga memberikan pelatihan kepada para nelayan di wilayah terpencil Kepri.

“Poin-poin di atas menjadi tantangan kita bersama untuk merubah pola pikir dan laku untuk perbaikan ke depannya,” tuturnya.

Ia optimistis dengan menggandeng pemuda, mahasiswa dan elemen lainnya, Indonesia terkhususnya Kepri akan mampu beradaptasi mengikuti kemajuan zaman.

Gagasan yang sama juga sempat ia sampaikan pada sesi stadium general Latihan Kader (LK) II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjungpinang-Bintan belum lama ini.

Ia menyampaikan, perlunya generasi muda memahami dua aspek penting berupa dampak perubahan (globalisasi) bagi ekonomi Indonesia dan juga perkembangan digitalisasi sebagai salah satu solusi bagi perubahan.

“Ada beberapa tantangan generasi muda yang berkarakter Islami dan terdidik menuju kebangkitan di dalam peradaban dunia,” ungkap pria lulusan Harvard ini.

Baca juga: Dosen Pendidikan Kimia UMRAH Edukasi Siswa Lewat Video Learning

Ia menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) Islami harus mampu memperkuat kompetensi dalam rangka menyongsong persaingan sumber daya manusia di tataran nasional dan global.

“Kurangnya keterlibatan kader Himpunan Mahasiswa Islam dalam menyongsong perubahan utamanya melalui medium digitalisasi. Bahwasanya para pemuda bisa menjadikan inovasi dan teknologi sebagai salah satu bagian dari solusi pembangunan yang tentunya baru akan efektif ketika di tambah dengan ilmu pengetahuan agama yang cukup,” lanjutnya.

Sementara itu, gagasan itu mendapat respon positif dari salah seorang mahasiswa, Herman. Ia menjelaskan, moderenisasi di daerah kepulauan khususnya Kepri memang dibutuhkan.

Pasalnya, selama ini masyarakat Kepri kerap kali terpaku dengan pola kehidupan yang tradisional dan hanya bergantung pada pengepul atau boss Ikan untuk para nelayan.

“Bagus. Jadi tidak hanya bergantung pada pemerintah. Cuma ya harus ditopang dengan sarana dan prasarana yang memadai juga,” pungkasnya.