Dosen UMRAH Edukasi Pengembangan Platform Digital Pemasaran Produk Rumah Rendah Karbon

Rumah Rendah Karbon
Dhani Akbar (tengah) dan Ferdi Chahyadi (kiri) ditemani Sadam saat melihat tempat produksi Rumah Rendah Karbon. (Foto: Muhammad Bunga Ashab)

TANJUNGPINANG – Tiga dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) mengedukasi digital pemasaran produk kreatif komunitas Rumah Rendah Karbon, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Mereka adalah tim pengabdian kepada masyarakat UMRAH yang diketuai Dhani Akbar, S.S., M.A., Prodi Hubungan Internasional FISIP, Ferdi Chahyadi, S.Kom., M.Cs, Prodi Teknik Informarika FTTK, dan Risdy Absari Indah Pratiwi, S.E., M.Si, prodi Bisnis Digital FEBM.

Rumah Rendah Karbon telah berdiri sejak tahun 2022 lalu memproduksi  barang dengan memanfaatkan produk turunan mangrove, seperti sabun dengan ekstrak mangrove, batik dengan pewarnaan dari buah mangrove, kopi terbuat dari buah mangrove, snack biodiversitas mangrove.

Selain itu, komunitas ini mengolah sampah yang dipungut di pesisir Pulau Dompak sehingga bernilai ekonomis menjadi handbag, tempat tisu, kertas daur ulang, gantung kunci.

Rumah Rendah Karbon
Dhani Akbar (tengah) dan Ferdi Chahyadi foto
bersama dengan pengurus Rumah Rendah Karbon. (Foto: Muhammad Bunga Ashab)

Rumah Rendah Karbon juga bergerak di bidang jasa dalam penanaman mangrove untuk mereduksi emisi karbon, serta eco tourism. Komunitas ini memanfaatkan tenaga warga Pulau Dompak dalam menjaga lingkungan, serta melestarikan mangrove.

Dhani menyampaikan, mereka memilih Rumah Rendah Karbon untuk membantu mengembangkan pemasaran produknya. Sebab, komunitas yang notabene bergerak di bidang ekonomi kreatif itu menjaga lingkungan belum maksimal memanfaatkan teknologi dalam pemasaran.

“Setelah kita riset terkait dengan bagaimana melakukan konservasi lingkungan dengan memanfaatkan hal-hal sebenarnya itu adalah sampah, sehingga menjadi sesuatu bernilai ekonomis. Masyarakat yang sebelumnya cuma petani, tetapi mereka bisa mendapat penghasilan lebih dari situ,” kata Dhani di Rumah Rendah Karbon, Sabtu 14 September 2024.

Dhani menyampaikan, dalam konsep global relegion yang diusung mereka ada namanya upgrading atau penambahan nilai dalam suatu produk yang didalamnya ada value added atau penambahan satu benda yang mungkin tidak berguna, tetapi memiliki nilai ekonomis.

“Ujungnya apa, ujungnya adalah masyarakat yang awalnya petani biasa sehingga memiliki penghasilan tambahan atau alternatif.”

“Tentu harapan kita kegiatan ini tidak hanya untuk saat ini saja, tetapi, lingkungan ini dapat terjaga sampai ke anak cucu,” ujarnya.

Dhani menuturkan tujuan pengabdian masyarakat ini ingin membangun platform digital Rumah Rendah Karbon untuk bisa menjual produknya lebih besar.

“Kita tahu sekarang masifnya digital ekonomi, seperti Shopee, Tokopedia, dan lainnya, bisa dimanfaatkan sehingga mereka bisa menembusnya. Edukasi bagaimana mengembangkan dan memanfaatkan platform digital,” ujarnya.

Selain itu, katanya, mereka mendukung kegiatan Rumah Rendah Karbon, serta membantu bagaimana mengatasi kendala dihadapi. Namun, kendala utama yang dihadapi mereka terutama berkaitan regulasi yang ada. Ia berharap kepada pemerintah daerah agar mempermudah regulasi dalam pengembangan produk Rumah Rendah Karbon.

“Mereka harus memiliki seperti standar dari BPOM, sedangkan mereka sudah bisa meraih pangsa pasar di Singapura dan Malaysia. Ini yang perlu didukung agar regulasinya mudah,” katanya.

Baca juga: Kejati Kepri Bekali Mahasiswa UMRAH Tentang Hukum Acara Pidana dan Restorative Justice

Dalam kesempatan itu, Koordinator Lapangan Rumah Rendah Karbon, Sadam menyambut baik kehadiran tim UMRAH. Ia menyampaikan, beberapa kendala yang dihadapi saat ini masih menggunakan teknologi sederhana, misalnya alat pengeringan manual.

“Serta kendala pemasaran lokal, harga kita mahal karena memang bahannya susah,” katanya.

Namun, kehadiran tim UMRAH membantu mereka dalam mencari solusi untuk meningkatkan pemasaran produknya.

“Sangat membantu kami, sebelumnya belum pernah buat website sudah diajarkan buat website, kenal akademisi, apalagi UMRAH kampus kemaritiman yang produk kami juga bersifat maritim. Kami dapat ilmu meningkatkan kapasitas,” ujarnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News