TURKI – Selama perang Rusia-Ukraina berlangsung hingga saat ini, menjadikan pesawat nirawak atau unmanned aerial vehicle (UAV) atau sering disebut sebagai drone tempur buatan Turki terkenal kehebatannya.
Pasukan Ukraina berkali-kali menghancurkan arsenal perang Rusia, dengan menggunakan drone tempur Bayraktar TB-2 buatan Turkish Baykar Makina. Bahkan, TB-2 menjadi momok menakutkan bagi pasukan Rusia.
Dengan keunggulan tersebut, menjadikan drone serang tempur Bayraktar TB-2 menyandang predikat ‘Battle Proven’ atau telah teruji di medan perang dan menjadi perhatian negara-negara di dunia.
Lantaran sudah berstempel ‘Battle Proven’, ternyata sudah 28 negara yang membeli drone tempur bersenjata buatan Turki tersebut. Negara yang baru-baru ini memesan dari 28 negara itu adalah Kuwait.
Menurut perusahaan Baykar, drone TB-2 bahkan mengalahkan drone kompetitor dari AS, Eropa, dan China. Kini Baykar Makina telah membukukan penjualan hingga USD 370 juta.
Fakta keunggulannya, drone TB-2 pertama kali digunakan oleh Militer Turki pada tahun 2018 dalam operasi kontra-terorisme terhadap pemberontak Kurdi seperti PKK (Partiya Karkerên Kurdistanệ) dan YPG (Yekineyên Parastina Gel).
Dalam operasi itu, drone TB-2 setidaknya berhasil membunuh dan melukai 449 militan PKK dan YPG pada 15 Agustus 2018. TB2 juga berhasil membunuh salah satu anggota dewan Persatuan Komunitas Kurdistan bernama Ismail Özden.
Baca juga: Turki akan Produksi Sendiri F-16 Block-70 Pesanannya Jika Diizinkan AS
Selain menghadapi militan Kurdi, Turki juga menggunakan TB-2 Bayraktar untuk menggempur militer Suriah selama intervensi Turki di Suriah.
Dilansir dari Middle East Institute, selama terjadinya Operation Spring Shield drone Bayraktar TB-2 berhasil menghancurkan 73 kendaraan militer tentara Suriah.
Hal itu membuat Bayraktar TB-2 menjadi salah satu drone andalan Turki.
Sebagai drone tempur kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE), Bayraktar TB-2 dilengkapi dengan beberapa senjata yang cukup mematikan.
Senjata-senjata itu yakni bom pintar berpemandu laser, Milli Akıllı Mühimmat (MAM) varian MAM-C dan MAM-L, rudal anti tank L-UMTAS, rudal berpemandu laser Roketsan Cirit, serta rudal berpemandu laser TUBITAK-SAGE BOZOK.
Bayraktar TB-2 dapat membawa persenjataan tersebut hingga bobot 150 kilogram. Persenjataan tersebut dipasang di empat titik pegangan yang terletak di bagian sayap TB-2 Bayraktar.
Predikat ‘battle proven’ TB-2 Bayraktar awalnya bermula dari meletusnya Perang Nagorno Karabakh, antara Azerbaijan dan Armenia pada 2020.
Dalam pertempuran tersebut, militer Azerbaijan menggunakan drone TB-2 Bayraktar sebagai andalannya. Azerbaijan banyak menuai keuntungan dari penggunaan drone tersebut.
Tercatat TB-2 Bayraktar milik Azerbaijan, telah berhasil menghancurkan beberapa alutsista milik Armenia seperti tank tempur utama T-72, kendaraan tempur infanteri BMP-1 dan BMP-2, peluncur roket ganda BM-30 Smerch, serta sistem pertahanan udara 9K33 Osa dan Strela-10.
Pamor Bayraktar TB-2 semakin meningkat, di saat Ukraina yang telah mengakusisi drone Bayraktar TB-2 sebelumnya mulai menggunakannya dalam upaya menghadapi invasi Rusia terhadap Ukraina belakangan ini.
Baca juga: Iran akan Tembak F-35 Israel dengan Sistem Rudal Hanud Bavar-373
Ukraina pada tanggal 27 Februari mengkonfirmasi dua serangan oleh Bayraktar TB-2 terhadap konvoi pasukan Rusia di wilayah Kherson dan Zhytomyr dengan akurasi yang tinggi.
Melalui beberapa video yang beredar di jagat maya, drone serang Bayraktar TB-2 terlihat telah berhasil menghancurkan satu tank dan dua sistem rudal permukaan-ke-udara milik Rusia.
Bahkan ada video lainnya yang muncul di Twitter, drone Bayraktar yang digunakan oleh militer Ukraina juga berhasil meledakkan konvoi sekelompok truk bahan bakar dan truk pasokan Rusia.
Kemudian 2 Mei 2022 lalu, drone TB-2 Bayraktar yang dioperasikan oleh Ukraina juga berhasil menyerang, dan menghancurkan dua kapal patroli Raptor class milik Rusia di dekat Pulau Zmiinyi.
Selanjutnya, 7 Mei 2022 sebuah Bayraktar TB-2 kembali menyerang dan menghancurkan sebuah helikopter angkut Mil Mi-8 milik Rusia saat sedang menurunkan pasukan di Pulau Zmiinyi.
Di pulau itu, drone tempur TB-2 Bayraktar dilaporkan telah menghancurkan sistem rudal pertahanan udara (Hanud) TOR milik Rusia.
Dengan demikian, membuka jalan bagi Angkatan Udara Ukraina untuk melakukan pemboman menggunakan jet tempur Sukhoi Su-27 ‘Flanker’ milik Ukraina terhadap bangunan di pulau itu.
Baykar Makina sebagai produsen utama telah mengembangkan varian baru dari Bayraktar TB-2, dengan nama Bayraktar TB-3, drone tersebut menjadi drone yang dapat mendarat dan terbang dari platform kapal induk. Fitur yang dimiliki Bayraktar TB3 adalah sayap lipat yang umumnya banyak digunakan oleh pesawat-pesawat yang mendarat di kapal induk.
Dikutip dari TRT Haber, Bayraktar TB-3 akan menjalani penerbangan perdana pada tahun 2022. Rencananya juga, Bayraktar TB-3 akan menggunakan kapal Landing Dock Helicopter (LHD) TCG Anadolu sebagai platform pendaratannya.