Dua Dekade Provinsi Kepri “Masih Merangkak”

Dua Dekade Provinsi Kepri "Masih Merangkak"
Staf Khusus Gubernur Kepri Suyono Saeran (kiri) bersama Fachrian Bachri. (Tangkapan layar YouTube Official UTV)

Terkait kesejahteraan masyarakat saat ini, kata Suyono, mensejahterahkan masyarakat, sama pentingnya antara pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. “Infrastruktur itu upaya bagaimana meningkatkan kesejateraan masyarakat,” katanya.

Dengan begitu, kata dia, upaya Gubernur Ansar bagaimana merealisasikan pembangunan Jembatan Babin untuk menyeimbangkan antara Batam, Bintan dan Tanjungpinang.

“Pusat ekonomi tidak lagi di Batam, tapi akan tumbuh di Tanjungpinang dan Bintan, perlu adanya terobosan bagaimana menghidupkan ekonomi daerah di luar Batam, sehingga mampu bersaing dengan Batam,” katanya.

Sedangkan anggota DPRD Kepri Lis Darmansyah menyampaikan, harus melihat refleksi Hari Marwah Kepri ke-20 dalam era pembangunan setelah terbentuknya Provinsi Kepri.

“Kita mengapresiasi dan suatu kewajiban untuk mengajak para elemen para pejuang, melihat semangat dan cita-cita lahirnya provinsi ini, saya yakin untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujar Lis Darmansyah.

Ia menuturkan ada enam hal penting, yakni tentang tata kelo pemerintahaan efesien dan efektif, pengentasan kemiskinan, bagaimana memberikan ruang dan kesempatan untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Selanjutnya, membuka keterisolasian daerah, identitas wilayah yang harus dikembangkan, terakhir pemerataan pembangunan infrastruktur antarwilayah.

“Paling penting dan pokok saran saya dalam penyusunan RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) kurun waktu lima tahun, mengajak para tokoh kita untuk membicarakan cita-cita terbentuknya Provinsi Kepri,” ujarnya. (*)

Selengkapnya tonton  di sini.