Dua Kapal Pemburu Ranjau TNI AL Segera Merapat ke Tanah Air

Kapal pemburu dan penyapu ranjau atau Mine Countermeasures Vessels (MCMV) generasi terbaru yang bernama KRI Pulau Fani-731 bikinan galangan kapal Abeking & Rasmussen di Jerman saat uji pelayaran. (Foto:EHelwinScharn)

JAKARTA – Dua unit kapal pemburu dan penyapu ranjau dengan ship naming KRI Pulau Fano-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 bakal merapat ke Tanah Air pertengahan tahun ini.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI secara resmi menerima dua kapal pemburu dan penyapu ranjau atau Mine Countermeasures Vessels (MCMV) yang dibangun galangan kapal Jerman, Abeking & Rasmussen pada 26 Mei 2023.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra dan pejabat TNI AL, turut hadir pada upacara penyerahan kapal yang berlangsung di galangan kapal Abeking & Rasmussen di Lemwerder, Jerman.

Kedua kapal tersebut nantinya bakal melengkapi kapal pemburu ranjau yang ada. Sekaligus meningkatkan kemampuan TNI AL dalam hal memburu ranjau laut dengan teknologi terbaru.

Nama KRI Pulau Fani -731 dan KRI Pulau Fanildo- 732 merujuk pada nama dua pulau kecil terluar di Provinsi Papua Barat di Samudra Pasifik.

Sebelumnya, Kemhan RI dan Abeking & Rasmussen menyusun kontrak untuk merancang dan membangun dua unjit kapal MCMV baru untuk TNI AL yang dilakukan Januari 2019. Nilai kesepakatannya 204 juta dolar.

Desain kapal KRI Pulau Fani-731 dan Pulau Fanildo-732 merupakan dasar dari jenis kapal MHV-60 yang merupakan kapal pemburu ranjau kelas Frankenthal yang dioperasikan Angkatan Laut Jerman.

Kapal pemburu dan penyapu ranjau KRI Pulau Fani-731 tampak samping. (Foto:@juragansbot)

Kedua kapal tersebut memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter, dengan model haluan tegak lurus untuk memecah gelombang.

Kemudan keduanya didukung sistem navigasi dan anjungan canggih serta modern yakni Synapsis NX, serta sistem komando dan kontrol SYNTACS yang terintegrasi.

Kemudian, kapal generasi pemburu ranjau terbaru itu juga dilengkapi perangkat sonar pemburu ranjau yang modern dan memiliki kendaraan tak berawak.

Sementara pendorongnya, kapal ditenagai sistem paket propulsi hibrid MAN yang menggabungkan dua mesin diesel MAN 12V175D-MM dengan sistem hibrid PTI AKA, yang berguna untuk operasi senyap saat beroperasi.

Anschütz dalam siaran persnya (04/04/2023) lalu menyebutkan, bahwa Abeking & Rasmussen telah memilih Anschütz untuk merancang dan memberikan solusi terpadu untuk penanggulangan ranjau (MCM), komando dan kontrol, dan navigasi untuk pada kedua unit kapal penyapu ranjau pesanan indonesia.

Kehadiran KRI Fani- 731 dan KRI Fanildo -732 menambah kekuatan jenis kapal pemburu/penyapu ranjau TNI AL yang saat ini telah memiliki KRI Pulau Rupat-712, KRI Pulau Rote-721, dan KRI Pulau Romang-723.