BATAM – Dua kubu driver online yang sempat terlibat bentrokan hebat di kawasan Hotel Utama, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), akhirnya sepakat untuk berdamai. Aksi ricuh itu terjadi pada Minggu 12 Oktober 2025 dini hari dan sempat membuat warga sekitar panik.
Dua kelompok yang bertikai adalah Aliansi Driver Online Batam (Adob) dan Komunitas Andalan Driver Online (Komando) Batam. Setelah insiden panas tersebut, kedua pihak sepakat untuk menahan diri dan menjaga keamanan kota.
Baca Juga: Polda Kepri Razia Sejumlah THM di Batam
Setelah pertemuan, Ketua Adob Kota Batam, Jefri, mengajak seluruh driver online agar menjaga suasana tetap kondusif.
“Kami adalah driver online Kota Batam yang cinta damai. Mari kita bekerja secara profesional, kembali bekerja mencari nafkah sehingga driver online Kota Batam ataupun ojek online bisa bekerja dengan baik untuk keluarga,” kata Jefri dalam sebuah video yang diterima ulasan.co, Senin 13 Oktober 2025.
Senada dengan itu, Ketua Komando Kota Batam, Feriandi Tarigan, juga menegaskan komitmen damai. Ia memastikan, tidak akan ada lagi gesekan di lapangan.
“Cukup kejadian semalam yang terakhir, jadi pelajaran kita,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Feriandi mengajak semua pengemudi ojek online dan taksi online untuk menjunjung semboyan salam satu aspal. Ia mengingatkan agar tidak ada hinaan atau hujatan yang dapat memicu perpecahan.
“Kita satu kesatuan, hilangkan warna jaket kita, hilangkan aplikator kita. Kita ojek online dan taksi online yang mengais rezeki di Kota Batam. Kami sepakat menjaga Kamtibmas Kota Batam. Mari kita jaga lisan kita baik di grup WhatsApp ataupun media sosial lainnya,” paparnya.
Kronologi Bentrokan Dua Kubu
Ketegangan bermula saat ratusan pengemudi transportasi online mulai berkumpul di sekitar Hotel Utama, Lubuk Baja. Menurut warga sekitar, Susan, kedua kubu sudah mulai berkumpul sejak pukul 00.00 WIB.
“Jadi serang-serangan. Nyerangnya pakai batu dan kayu-kayuan,” kata Susan.
Salah satu kelompok sempat merusak dan hampir membakar sebuah mobil di lokasi kejadian. Namun, aksi tersebut berhasil dicegah setelah warga berteriak dan meminta mereka menghentikan aksi brutal itu.
“Sudah mau dibalikin dan dibakar malam itu. Sudah hidup api, tapi ada yang teriak hotel,” ujar Susan.
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News














