Dua Sondai Bertetangga di Desa Pongkar

Pantai Pongkar

Ulasan.co – Kaki menapak di pasir putih nan lembut, iris dimanja perairan jernih sedikit keruh khas lautan Karimun, di pesisirnya berdiri kokoh pepohonan Cemara yang meneduhkan. Pemandangan elok ini bisa didapatkan dari dua sondai bertetangga di desa Pongkar, yakni Pantai Ketam dan Pongkar.

Dikatakan bertetangga karena keduanya berada dalam satu garis pantai yang sama, namun memiliki nama dan pintu masuk yang berbeda. Pantai Ketam dan Pongkar hanya dipisahkan parit atau sungai kecil. Berlokasi di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, menjadikannya sebagai pantai paling unik di Karimun. Untuk wisatawan lokal tidak sulit menempuh perjalanan ke sana, kamu bisa menempuhnya dengan bus, mobil, atau sepeda motor. Biasanya memakan waktu sekitar 1 jam dari pelabuhan kota.

Yang membedakan keduanya adalah pantai Ketam memiliki begitu banyak terumbu karang sehingga tidak banyak wisatawan yang berenang di sana dan lebih memilih berenang di pantai tetangga. Meskipun begitu pantai dengan luas 8 hektare ini, memiliki spot foto yang menjadi incaran para milenial. Kepandaian pengelola pantai dalam mengkombinasikan spot foto buatan dengan keindahan alam pantai Ketam, membuatnya menjadi destinasi wisata yang patut diperhitungkan.

Pantai Ketam

Dibandingkan mendirikan pondok-pondok beratap sagu, pantai Ketam menyediakan kursi-kursi beserta meja sebagai tempat untuk bersantai. Kamu dan keluarga dapat berpiknik dengan memakan perbekalan ataupun memesan jajanan yang tersedia di warung-warung kecil pesisir pantai. Tanpa dihitung biaya konsumsi, dengan tiket masuk sebesar Rp.5.000/orang, kamu sudah dapat menikmati itu semua.

Tidak jauh berbeda, pantai Pongkar juga memiliki berbagai kelebihan yang bisa dipamerkan kepada wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan luas sekitar 100 hektare, ombaknya yang tenang serta bibir pantai melengkung tempat wisatawan berenang menjadi nilai tambah objek wisata ini. Infrastruktur yang paling terkenal di sini adalah pihak pengelola mengakomodasi satu panggung besar untuk menggelar kegiatan ekstrakurikuler sekolah maupun kegiatan kesenian bagi masyarakat.

“Pantai Ketam dan Pongkar sangat bagus dan menyejukkan. Jika cuaca sedang cerah dan tidak berkabut seperti ini, kita pasti bisa melihat negara tetangga, Johor, Malaysia,” ujar Imran Pane, pria berusia lanjut yang sudah lebih dari 45 tahun menetap di Karimun, Kamis (31/12).

Menurutnya perbedaan dibutuhkan untuk membuat dunia tetap berjalan, dan bukan alasan untuk saling menghentikan. Anggaplah perbedaan adalah sebuah warna sehingga semakin banyak perbedaaan akan menjadi lebih indah. Sama seperti dua sondai bertetangga di Desa Pongkar ini, keduanya mempunyai perbedaan. Namun hidup bukan tentang mempermasalahkan perbedaan, melainkan saling melengkapi kekurangan.

Pantai Ketam dan Pongkar, keduanya memiliki keistimewaan masing-masing. Tergantung dari sudut pandang mana kamu menilainya, dan jatuh cinta ke dalam pesonanya. Orang-orang bilang jika kamu mencintai dua hal berbeda dalam waktu bersamaan, maka silakan pilih yang kedua. Lantas, teruntuk dua sondai bertetangga ini, tidak ada salahnya bagimu mencintai keduanya, bukan?

Pewarta : Meta