Duh! 200 Hektare Lahan di Tanjungpinang masih Kumuh

Ilustrasi, Suasana di Kampung Bugis, salah satu titik rumah kumuh di Tanjungpinang. (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang mencatat sekitar 200 hektare lahan di daerah itu masih  kumuh yang belum teratasi di Tanjungpinang. Kawasan kumuh itu pun tersebar di beberapa titik di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu.

“Memang ada sekitar 200 lahan lagi yang belum teratasi,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Tanjungpinang, Surjadi di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (30/08).

Menurut Surjadi, kawasan kumuh tersebut tidak hanya berupa pemukiman, namun sejumlah fasilitas umum seperti tempat persampahan, drainase, hingga proteksi kebakaran. Pemko Tanjungpinang akan berupaya mengatasi titik-titik kumuh yang tersisa.

Baginya, Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenal Kota Tanjungpinang sebagai kota yang berhasil menangangi kawasan kumuh dengan berkolaborasi dengan sejumlah pihak.

Di tahun 2018 dan 2019, pihaknya mampu menangani wilayah kumuh di Kampung Bugis, Senggarang, dan Tanjung Unggat yang memiliki titik kumuh di dalamnya.

Kemudian, dalam waktu dekat Pemko Tanjungpinang yang berkolaborasi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) serta Kementrian PU akan membangun kembali 18 rumah di Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang.

Ia menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan aliran dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT SMF senilai Rp1,8 miliar. Pembangunan itu pun merupakan realisasi dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian PUPR.

Ia pun menargetkan, pembangunan rumah itu akan selesai pada akhir tahun 2021 mendatang.

“Pelaksanaannya oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kampung Bugis,” pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *