Duh, Antrean Kendaraan Terus Mengular di SPBU Bintan

Antrean Kendaraan Mengular
Antrean kendaraan mengular di SPBU Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Antrean kendaraan roda empat hingga roda enam mengular di dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (14/10).

Pantauan ulasan.co, kendaraan roda empat dan enam mengantre panjang di SPBU Km 25 Kijang tepatnya di depan Taman Pemakaman Umum (TPU), dan SPBU Km 20 di Jalan Nusantara.

Mereka mengantre mendapat Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar di dua SPBU sejak pagi hingga sekarang ini. Suhar salah satu sopir lori mengantre di SPBU Km 25 Kijang sejak pukul 09.30WIB sampai sekarang.

Kondisi ini dirasakan sopir sudah sejak empat bulan belakangan saat ingin mengisi BBM jenis bio solar di SPBU. Baik itu SPBU berada di Tanjungpinang maupun di Bintan.

“Setiap hari seperti gini, antrean panjang di SPBU,” ucap Suhar saat sedang duduk santai di bawah pohon berada di kawasan SPBU sambil menunggu antrean.

Untuk mendapatkan BBM jenis bio solar sebanyak 60 liter, pria berusia 47 tahun ini menggunakan dua kartu Brizzi, karena satu kartu Brizzi hanya bisa mengisi 30 liter BBM jenis bio solar.

“Jatah buat sopir lori, seperti saya ini 60 liter per hari,” terang dia.

Diharapkan dia, antrean panjang kendaraan untuk mendapat BBM jenis bio solar tidak kembali terjadi seperti saat ini. “Semoga kedepannya bisa lancar beli minyak di SPBU,” sebut dia.

Berbeda dengan Iwan, sopir pikap yang menerima kuota pengisian BBM jenis bio solar sebanyak 30 liter sekali beli.

“Saya antre dari jam 10 pagi. Semoga bisa lancar,” katanya.

Dalam kesempatan ini, pengawas SPBU Km 25 dari PT Wira Indah Kencana, Tobing mengakui, antrean panjang kendaraan roda empat hingga roda enam sampai keluar dari SPBU, sudah terjadi dua sampai tiga hari belakangan ini. “Biasanya tidak seperti ini. Saya tidak tau penyebabnya apa,” terang dia.

Menurut dia, pihaknya selalu mendapat kuota BBM jenis bio solar dari Pertamina sebanyak delapan ton per hari dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Dia melayani hingga memberikan bio solar sesuai aturan yang berlaku, seperti kendaraan roda empat diberikan minyak sebanyak 30 liter, kendaraan roda enam diberikan jatah minyak sebanyak 60 liter.

Untuk mendapatkan minyak tersebut, pihaknya hanya melayani supir lori maupun pickup dan sejenisnya yang memiliki kartu Brizzi. Kartu tersebut memiliki barcode, dan tercantum jenis kendaraan yang dimiliki, seperti plat nomor kendaraan tersebut, dan sebagainya. Ini akan terlihat, setelah dilakukan transaksi pengisian BBM nanti.

“Pengisian minyak sudah pakai sistem,” sebut dia.

Baca juga: Marak Antrean Solar di SPBU Tanjungpinang, Kapolresta: Pelansir Belum Ditemukan

Terpisah, Pengawas Lapangan SPBU Km 20 dari PT Sinar Mustika Bintan, Ferry menyebutkan, antrean panjang terjadi dikarenakan lambatnya pendistribusian BBM jenis Bio Solar masuk hingga datang di SPBU Km 20.

“Tadi, datang jam 11 atau jam 12 gitu. Biasanya datang pagi, jam 7 gitu. Hari ini masuk minyak 8 KL atau 8 ton, siang,” terang Ferry.

Lambatnya pendistribusian yang diterimanya, dikarenakan mobil tanki milik Pertamina mengisi minyak di SPBU berada di Tanjungpinang, dan untuk masyarakat nelayan.

Mobilitas tanki milik Pertamina hanya satu armada saja. Tetapi, melayani beberapa SPBU. Baik di SPBu Km 25, SPBU Km 20, SPBU Baru 10, hingga SPBU Batu 7 Tanjungpinang.

Meskipun terjadi antrean panjang, dia katakan, pihaknya tetap mengutamakan bus sekolah, mobil jenazah, mobil Basarnas, mobil PMI, mobil ambulans, mobil damkar, dan mobil sampah saat ingin mengisi BBM jenis bio solar.

“Kita terapkan pelayanan ini sudah sekitar tiga sampai empat bulan ini. Pengisian tetap kita layani pakai barcode yang dimiliki setiap sopir,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News