Efek Riak Ketegangan Israel-Iran Terhadap Harga BBM di Indonesia

Foto lokasi aktivitas eksplorasi migas PT Pertamina. (Foto:Dok/Pertamina)

JAKARTA – Pasca serangan balasan rudal yang diluncurkan Iran ke Israel, Sabtu 13 April 2024, harga minyak dunia turun pada Senin 15 April 2024.

Dampak yang terjadi harga minyak mentah Brent dipatok lebih rendah, tetapi masih diperdagangkan mendekati US$90 per barel pada Senin pagi kemarin.

Fluktuasi harga minyak dapat menimbulkan efek riak di seluruh dunia, karena negara-negara sangat bergantung pada komoditas yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar seperti bensin dan solar.

Para analis mengatakan, pasar akan melihat bagaimana konflik tersebut dapat mempengaruhi rantai pasokan global.

Contohnya ketika Rusia menginvasi Ukraina tahun 2022, harga minyak melonjak hingga US$120 per barel karena kekhawatiran pasokan, ketika negara-negara barat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia yang menjadi salah satu eksportir minyak utama dunia.

Lonjakan ini tidak hanya menyebabkan harga yang lebih tinggi di pompa bensin, tetapi juga banyak barang lainnya, lantaran perusahaan menyesuaikan harga mereka untuk menutupi biaya yang lebih tinggi.

Melansir dari BBC, Senin 15 April 2024, para analis mengatakan reaksi Israel terhadap serangan itu akan menjadi kunci bagi pasar global dalam beberapa hari.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, konfrontasi dengan Iran belum berakhir.

Komentar itu muncul setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada akhir pekan ini setelah bersumpah akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Ibu Kota Suriah, Damaskus pada 1 April 2024.

Israel tidak menyatakan pihaknya melakukan serangan terhadap konsulat tersebut, namun diyakini secara luas berada di balik serangan tersebut.

Bagaimana dengan harga BBM di RI?

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia per 12 April 2024 sebesar US$89,51 per barel.

Sebelum serangan Iran terhadap Israel, harga minyak sudah mengalami peningkatan kurang lebih US$5 per barel tiap bulan.

“Kalau kita soroti ICP dari bulan Februari, sebetulnya dari Maret dan April naik terus. Kenaikan kurang lebih US$5 per bulan,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji, dalam satu diskusi yang digelar Perkumpulan Alumni Eisenhower Fellowships Indonesia, dikutip dari CNN Indonesia, Senin 15 April 2024.

Tutuka melanjutkan, pemerintah masih mencermati perkembangan situasi Israel-Iran. Respons Israel nantinya akan menentukan apakah harga minyak dunia akan meningkat secara berkelanjutan atau spike.

Meskipun demikian, Tutuka menjamin harga BBM tidak akan berubah hingga Juni meski terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel.

“Ya, harga BBM masih seperti itu (tidak berubah sampai Juni),” ujar Tutuka.