Efek Salah Isi Solar ke Pendam Pertalite, Penjualan Pertamax di SPBU Bintan Meningkat

Pengendara motor isi minyak Pertamax di SPBU KM 19 Bintan, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)
Pengendara motor isi minyak Pertamax di SPBU KM 19 Bintan, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kilometer (KM) 19, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), melonjak tajam dalam dua hari terakhir.

Lonjakan ini terjadi setelah insiden salah pengisian BBM Solar ke dalam tangki pendam Pertalite pada Senin, 6 Oktober 2025 lalu.

Pengawas SPBU PT Sinar Mustika Bintan, Feri Harijanto, mengungkapkan bahwa penjualan Pertamax kini bisa mencapai 900 liter per hari, padahal sebelumnya hanya sekitar 400 liter.

Baca Juga: Salah Isi Minyak, Pihak SPBU 20 Bintan Ganti Rugi Motor dan Mobil

“Alhamdulillah, sekarang ada yang beli Pertamax. Harga Pertamax Rp12.800 per liter,” kata Feri Harijanto di Bintan, Rabu 8 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, peningkatan penjualan Pertamax sudah terjadi selama dua hari berturut-turut sejak peristiwa salah isi Solar ke tangki pendam Pertalite.

Menurutnya, banyak konsumen akhirnya beralih ke Pertamax karena Pertalite untuk sementara waktu belum dapat dijual.

Hingga saat ini, SPBU tersebut belum berani menjual BBM Pertalite kepada pengendara motor maupun mobil. Pihak SPBU masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap kadar minyak Pertalite dari pihak Pertamina sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

“Saya belum berani jual Pertalite dulu,” sebut dia mengakhiri wawancara.

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News