Ekonomi Global Semakin Gelap, 66 Negara Bakal Antre ke IMF

Logo IMF. (Foto:IMF)

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, kondisi perekonomian global semakin gelap dan diperkirakan 66 negara bakal antre jadi ‘Pasien’ International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional (IMF).

Hal tersebut terjadi karena tahun depan kenaikan harga pangan, kelangkaan energi membuta inflasi di sejumlah negara akan melambung tinggi.

Informasi tersebut, Jokowi dapatkan langsung dari Managing Director IMF, Kristalina Georgieva.

Jokowi mengatakan Indonesia harus bersyukur, karena tidak termasuk dalam daftar itu lantaran pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di kuartal II 2022 masih menyentuh 5,44 persen (yoy).

“Saya masih meyakini di kuartal ketiga ini, kita masih bisa tumbuh di atas 5 persen atau di atas 5,4 persen,” kata Jokowi, Jumat (21/10).

Ia melanjutkan, bank sentral di beberapa negara pun menaikkan suku bunga acuan. Di sisi lain, hal tersebut pun bisa melemahkan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Apindo Batam: Pengusaha Saat Ini Diancam Resesi Global

“Sekarang yang sudah masuk pasien IMF ada 14 negara, sudah masuk jadi pasien. Kemudian 28 negara lagi sudah antre di depan pintu IMF. Diperkirakan akan muncul angka 66 negara,” ungkapnya, Jumat (21/10).

Ia juga menyinggung soal laju inflasi Indonesia yang masih terkontrol. Pada kuartal II, inflasi tercatat 4,9 persen dan Agustus 2022 hanya 4,6 persen.

Jokowi mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), turut menyebabkan inflasi September 2022 meningkat menjadi 5,9 persen.

Ia menegaskan, kerja keras adalah kunci dalam kondisi yang sangat sulit seperti sekarang. Tidak hanya membenahi unsur makro, tapi juga mikro.

“Otoritas moneter bergerak, otoritas fiskal bergerak, kemudian daerah juga bergerak,” tegas Jokowi dikutip dari cnnindonedia.

Baca juga: Ancaman Resesi Global Bikin Cemas Apindo Batam