Ekspedisi Berdaulat Rupiah, BI Sasar Lima Wilayah 3T di Kepri

KRI Silas Papare-386
Marlison dan Marlin saat berada di geladak kapal KRI 386 Silas Papare-386 yang akan membantu melaksanakan Ekspedisi Berdaulat Rupiah bersama Bank Indonesia. (Foto: Muhamad Ishlahuddin/Ulasan.co)

Batam – Bank Indonesia (BI) kembali melaksanakan Ekspedisi Berdaulat Rupiah Tahun 2022, di lima wilayah terluar dan terdepan serta terpencil (3T) di Kepulauan Riau (Kepri).

Pelaksanaan Ekspedisi Berdaulat Rupiah 2022, juga melibatkan unsur TNI Angkatan Laut.

“Tahun ini secara nasional kita adakan di 16 Provinsi dan 81 Pulau di Indonesia. Untuk di Kepri ada 4 Kabupaten dan 5 daerah,” kata Marlison Hakim, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Senin (31/1).

Sebanyak 9 karyawan BI dari luar Kepri diberangkatkan dari Pelabuhan Batu Ampar, dengan menggunakan Kapal KRI Silas Papare-386.

KRI Silas Papare-386 menuju Jemaja, Tarempa, Serasa, Dabo Singkep dan Kundur.

Kegiatan ini akan berlangsung selama satu minggu.

“Satu minggu saja, nanti Minggu (6/02) kembali lagi,” kata dia.

Baca juga: Walau Harga Turun, Namun Aktivitas di Pasar Aviari Sepi Pembeli

Dalam ekspedisi itu, BI membawa uang sebanyak Rp6 miliar dengan berbagai pecahan.

“Kita sesuaikan dengan kebutuhan di masyarakatnya,” katanya lagi.

Menurut Marlison, sebelum ekspedisi ini dilakukan pihaknya sudah terlebih dulu mencari informasi.

“Bagaimana tingkat ekonomi di daerahnya? Bagaimana uang berputar? Begitulah modal yang kami bawa ke sana,” kata dia.

Marlison mengatakan, kegiatan ini bertujuan memenuhi kebutuhan uang masyarakat yang berkualitas.

“Sekaligus melakukan Clean Money Policy. Menarik uang tak layak edar, dan mengganti dengan layak edar atau uang baru,” kata Marlison.

Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengedukasi ekonomi dan juga mengajak masyarakat cinta dan bangga dengan rupiah.

Baca juga: PLN Akan Ganti Meteran Pelanggan dari Pascabayar ke Prabayar di Natuna

“Kita edukasi jangan melipat, merobek dan membasahi uang. Ketika juga harus bangga dan paham sehingga menghindari penggunaan selain rupiah. Kita juga mengadakam kegiatan sosial, baik bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi,” kata dia.

Marlison berharap, masyarakat di daerah 3T di Indonesia khusunya Kepri bisa paham dan sadar terkait rupiah sebagai kedaulatan negara.

“Selama kita lakukan kegiatan ini direspon positif oleh masyarakat dan melakukan perubahan dalam transaki pembayaran,” kata dia.

Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina, yang turut hadir dalam kegiatan ini mengapresiasi apa yang dilakukan BI.

“Kita tahu masyarakat ini punya karakter yang berbeda, apalagi kadang suka melipat uang. Sehingga ini menjadi edukasi yang bagus,” katanya.