Empat Sajian Khas Perayaan Cap Go Meh, Apa Saja?

Ilustrasi lontong Cap Go Meh. (Foto:Dok/Edoo)

JAKARTA – Perayaan Cap Go Meh merupakan puncak dari rangkaian Tahun Baru Imlek yang menjadi tradisi bagi masyarakat Tionghoa setiap tahunnya.

Perayaan Cap Go Meh kaya akan sejarah dan tradisi yang telah diwariskan selama ribuan tahun khususnya bagi masyarakat Tionghoa.

Sementara makna bagi masyarakat Tionghoa sendiri, perayaan Cap Go Meh sebagai ungkapan rasa syukur, agar segala urusan dan keinginan di masa mendatang dapat berjalan lancar.

Setiap perayaan hari besar etnis Tionghoa, selalu identik dengan sajian-sajian khasnya tak terkecuali Cap Go Meh.

Apa saja makanan khas Cap Go Meh?

Cap Go Meh biasanya berlangsung pada hari ke-15 setelah bergantian tahun. Pada tahun ini, Cap Go Meh jatuh hari ini, Rabu 12 Februari 2025. Tepat pada hari ke-15 di bulan pertama Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

Tradisi Cap Go Meh sendiri telah eksis sejak ratusan tahun lalu. Sejarah mencatat, perayaan Cap Go Meh mulai dikenal sejak abad ke-2 Masehi.

Tak ubahnya sebuah perayaan, Cap Go Meh juga tak lengkap tanpa sajian-sajian khas yang mewarnainya. Melansir cnnindonesia, ada beberapa sajian yang selalu ada dalam perayaan ini.

Berikut beberapa makanan khas Cap Go Meh yang ada di Indonesia.

1. Lontong Cap Go Meh

Kumpul-kumpul keluarga akan semakin gembira dengan sajian lontong Cap Go Meh. Sajian ini diyakini melambangkan akulturasi budaya China dan Jawa.

Seperti ketupat dan opor ayam di hari Lebaran, lontong Cap Go Meh juga disajikan dengan beberapa lauk pelengkap seperti opor, sayur lodeh, telur pindang, dan masih banyak lagi.

2. Kue keranjang

Tak hanya di momen perayaan Cap Go Meh, kue satu ini hadir sepanjang momen Tahun Baru China. Tengok saja toko-toko di kawasan Pecinan yang pasti penuh dengan kue keranjang.

Kue berbentuk bulat ini terbuat dari tepung ketan dan gula. Kue hadir dengan rasa manis dan gurih serta tekstur yang kenyal juga lengket.

Bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek dapat terus bersatu dan rukun menghadapi masa yang akan datang.

Biasanya kue mulai disajikan sejak tujuh hari menjelang Imlek. Namun, sebagai sesaji, biasanya kue ini tidak dimakan hingga momen Cap Go Meh.

Di China sendiri, kue ini dikenal dengan sebutan nian gao. Masyarakat percaya bahwa kue ini disajikan untuk menyenangkan Dewa Tungku sang pemberi kabar baik ke surga.

Ilustrasi kue kerangjang. (Foto:Dok/Openrice)

3. Onde-onde

Camilan bulat kecil, kenyal, dan garing ini jadi salah satu kuliner khas Cap Go Meh. Bagi orang-orang Tionghoa, menyantap onde-onde saat Cap Go Meh bak reuni keluarga.

Onde-onde terbuat dari tepung terigu atau tepung ketan yang digoreng. Adonan yang telah digoreng garing kemudian dibubuhi biji wijen.

Bentuknya yang bulat dan kekuningan melambangkan keberuntungan. Onde-onde juga bermakna harapan akan kehidupan yang lebih baik.

Itu-lah beberapa makanan khas Cap Go Meh yang ada di Indonesia.

Ilustrasi kue onde-one yang selalu ada saat perayaan cap go meh. (Foto:Dok/Sajian sedap)

4. Wedang Ronde

Makanan khas saat perayaan Cap Go Meh yang tak kalah populer lainnya adalah wedang ronde atau ronde yang dalam bahasa Mandarin disebut juga dengan Yuan Ziao.

Wedang ronde ini merupakan bola-bola yang terbuat dari beras ketan dan dimakan bersama kuah gula dan rempah-rempah, tak berbeda dengan wedang ronde pada umumnya.

Mengutip dari situs RRI, bagi masyarakat Tionghoa, wedang ronde yang khas saat perayaan Cap Go Meh ini dianggap sebagai minuman para dewa.

Wedang ronde memiliki tiga unsur warna yakni, hijau yang melambangkan sebuah harapan, merah membawa keberuntungan. Lalu putih jadi lambang kesejahteraan dan persatuan.

Wedang ronde yang identik dengan menu perayaan cap go meh. (Foto:Dok/Istimewa)