TANJUNGPINANG – Penyakit Flu Singapura disebut sudah mulai menyerang anak-anak di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
Flu Singapura umumnya menyerang anak-anak yang berumur di bawah lima tahun hingga bayi. Kabar tersebut disampaikan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kepri, dr. M Rizqa.
Bahkan, dr Risqa menyebutkan, sudah ada beberapa anak yang menjalani rawat inap selama satu hingga tiga hari karena terjangkit Flu Singapura.
“Untuk pasien anak yang berobat di praktek saya lebih dari empat orang per hari bulan ini,” ucap dr Rizqa.
Risqa pun menjelaskan, pasien Flu Singapura akan mengalami gejala seperti sulit menelan, muntah-muntah serta ruam seperti panas dalam, hingga bintik-bintik seperti cacar di tangan atau bagian tubuh lainya.
Sementara penularan Flu Singapura, lanjutnya, bisa menular melalui percikan liur, batuk, bersin, atau makan dalam satu wadah.
Selain itu, bisa juga kontak langsung dengan penderita, dan tempat bermain anak yang sudah terjangkit Flu Singapura.
Untuk itu, Risqa meminta kepada orang tua agar terus menjaga kesehatan anaknya dengan cara mencuci tangan anak dan menjaga kebersihan tubuh anak selepas bermain atau pulang ke rumah.
Baca juga: Pertukaran Cairan Tubuh Penyebab Penularan HIV/AIDS
Risqa menambahkan, Flu Singapura ini rentan menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun dan bayi dikarenakan daya tahan tubuh anak masih tergolong lemah.
“Tapi bukan berarti orang dewasa tidak bisa terjangkit. Hanya saja kejadiannya sangat jarang. Sebab daya tahan tubuh orang dewasa lebih kuat,” pungkasnya.
Lain hal yang Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan, wilayah Kepri aman dari penyakit Flu Singapura.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinkes Kepri, Muhammad Bisri saat dihubungi, Jumat (25/08).
Bisri mengatakan, Flu Singapura masih dalam pengamatan. Namun belum menjadi konsentrasi Kementerian Kesehatan RI, serta tidak ditemukan di wilayah Kepri.
“Kita lihat perkembangan dan kebijakan Kemenkes, sampai sekarang belum ada temuan juga di Kepri,” kata Bisri.
Bisri menjelaskan, Flu Singapura memiliki gejala yang sama seperti demam biasa dan sudah menjadi endemik di Singapura serta rentan menyerang anak-anak.
Menurutnya, masyarakat harus terus menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan mencuci tangan jika sedang terjangkit flu.
“Dulu Flu Singapura ini kasus lama, yang disebut hand and mouth disease, kita lihat perkembangan dan kebijakan kemenkes seperti apa nanti,” ujar Bisri.