Frustasi, Seorang Pengungsi Afganistan di Batam Coba Bunuh Diri

Afganistan
Seorang pengungsi asal Afganistan diamankan ketika aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan kantor DPRD Kota Batam, Rabu (16/2). (Foto: Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

Batam – Salah satu pengungsi asal Afganistan di Kota Batam, Kepulauan Riau bernama Syafii (60) melakukan aksi nekat bunuh diri namun nyawanya dapat diselamatkan.

Saat ini, Syafii masih dirawat di Rumah Sakit Badan Pengusaha (RSBP) Batam.

Buntut aksi nekat itu, para pencari suaka asal Afghanistan kembali melakukan berunjuk rasa di kantor DRPD Kota Batam (16/2) untuk mendesak agar mereka segera dipindahkan ke negara ketiga.

Ini merupakan aksi yang kesekian kalinya, dilakukan para pencari suaka itu yang kini tinggal di Kota Batam.

Apa yang dituntut oleh para pencuari suaka tersebut masih sama.

Mereka sudah merasa frustasi tinggal di Indonesia, dan meminta UNHCR dan IOM segera memindahkan mereka ke nagara ketiga.

“Kami kayak dengan suara rintihan, di kamar 204 tempat dia Selasa (15/2) sekira pukul 06.30 WIB. Kami lihat lehernya sudah keluarkan darah, dia coba bunuh diri pakai pisau,” kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, Syafii menekat bunuh diri karena frustasi mendengar kerabatnya di Afghanistan ada yang meninggal dunia.

“Nasib dia di sini masih belum jelas. Ditambah keluarganya meninggal makanya dia nekat,” kata Ahmad.

Aksi Berujung Ricuh

Tak sama seperti pada aksi sebelumnya.

Aksi kali ini berujung ricuh dengan para aparat dari Satpol-PP, dan pihak Kepolisian berpakaian biasa.

Baca juga: Unjuk Rasa Pengungsi Asal Afghanistan di DPRD Batam Ricuh

Saat para pencari suaka sedang asik berorasi sekira pukul 12.00 WIB, mereka dibubarkan oleh aparat.

Pantauan Ulasan.co di lapangan, spanduk yang mereka bentangkan sempat direbut pakasa oleh aparat.

Terlihat juga mereka berusaha menghentikan orator yang sedang berorasi.

Sehingga, aksi saling dorong pun tak bisa terelakkan.

Bahkan ada dari pencari suaka yang ditarik untuk diamanakan karena diduga sebagai provokator.

Namun, rekannya tak terima sehingga aksi tarik-tarikkan terjadi antara pencari suaka dan polisi.

Keributan itu terjadi kurang lebih sekitar 30 menit.

Sekitar pukul 12.30 WIB semua telah berhasil diredam.

Pengunjuk rasa yang dirasa memancing keributan, dibawa keluar kantor DPRD Batam agar situasi lebih aman.

Sekitar pukul 13.00 WIB, para pencari suaka telah keluar dari kantor DPRD Batam dan kembali ke lokasi mereka masing-masing.

Reza Khadafi, Kepala Satpol-PP Kota Batam, mengatakan, memang sempat terjadi aksi saling keributan.

“Tapi tak ada pemukulan. Saya sudah peringatkan anggota saya, kalau ada gesekan jangan sampai ada kontak fisik,” kata Reza.