Gagal Merger dengan Honda, Nissan Lirik Perusahaan Foxconn

Ilustrasi Nissan dan Honda gagal merger. (Foto:Dok/Nissan/Hondamulia)

JAKARTA – Raksasa otomotif asal Yokohama, Jepang yaitu Nissan dikabarkan gagal merger dengan pabrikan Honda.

Kini Nissan membuka diri untuk menerima kerja sama kemitran baru. Berdasarkan laporan Reuters, raksasa teknologi Foxconn asal Taiwan disebut-sebut sebagai kandidat mitra Nissan.

Nissan kini sedang menghadapi situasi sulit, karena mengalami masalah finansial dan berada di persimpangan jalan setelah menyatakan mundur dari negosiasi merger dengan Honda.

Namun andai saja merger dengan Honda terjadi, kedua perusahaan itu bakal menjadi produsen mobil terbesar ketiga di dunia.

Pada Kamis 13 Januari 2025 lalu, CEO Nissan Makoto Uchida telah bertemu dengan CEO Honda Toshihiro guna menyampaikan untuk mengakhiri mengakhiri negosiasi merger.

Penyebab gagalnya kesepakatan merger, lantaran Honda mengajukan diri untuk menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya.

Batalnya kesepakatan merger tersebut, Nissan akhirnya kembali membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak lain, termasuk bersama perusahaan teknologi besar Foxconn.

Foxconn disebut tengah berencana mengembangkan kendaraan listrik menggunakan kecanggihan teknologi modern yang digerakkan perangkat lunak.

Menurut dua sumber Reuters mengatakan, Nissan ingin berkompetisi dengan produsen China yang sudah bergerak sangat cepat.

Nissan dikatakan terbuka bekerja sama dengan Foxconn, produsen elektronik sesuai kontrak terbesar di dunia.

Seperti diketahui, raksasa teknologi Foxconn merupakan produsen ponsel iPhone merek Apple yang sedang berupaya memperluas bisnis manufaktur kontrak kendaraan listrik (EV), sudah mendekati Nissan untuk mengajukan tawaran tetapi ditolak.

Bisnis EV Foxconn saat ini dipimpin mantan eksekutif senior Nissan, Jun Seki, yang pernah dianggap sebagai kandidat CEO Nissan, sebelum akhirnya jabatan tersebut diberikan kepada pejabat saat ini, Uchida.

Sebelumnya, pada Desember 2024 lalu raksasa otomotif Honda dan Nissan sudah menandatangani nota kesepahaman untuk membahas merger dan mendirikan perusahaan induk.

Hanya saja negosiasi merger kedua menjadi rumit karena perbedaan yang muncul semakin besar, dan berakhir menemui jalan buntu. Persoalannya, sikap Honda yang mengatakan ingin mengubah Nissan sebagai anak perusahaan.

Kemudian, Nissan akan menarik dari dari nota kesepahaman, pada rapat dewan yang akan diadakan sebelum pengumuman pendapatan kuartal ketiga perusahaan minggu depan.

Sikap Honda saat ini adalah tidak akan menerima integrasi, kecuali Nissan setuju menjadi anak perusahaan. Honda adalah produsen mobil terbesar kedua di Jepang setelah Toyota, sedangkan Nissan merupakan terbesar ketiga.