Gas Langka di Karimun, Pengoperasian SPBG Terkendala Listrik

Warga di Tanjungbalai Karimun berjejer antre untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. (Foto:Elhadif Putra/Ulasan.co)

KARIMUN – Hingga saat ini Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBG) di Karimun, Kepulauan Riau belum beroperasi lantaran tidak ada listrik.

Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan gas untuk wilayah Kabupaten Karimun masih bergantung dari Pertamina Tanjunguban, Bintan dengan menggunakan kapal laut.

Jika kapal pengangkut terlambat datang, maka gas elpiji untuk kebutuhan masyarakat di Karimun menjadi langka. Lantaran, pasokan terhenti karena harus menunggu kapal yang mengangkut gas datang. Sehingga, gas elpiji di Karimun kerap langka

“Salah satu penyebabnya langkanya gas, karena kita masih mengambil di Pertamina Tanjunguban. Seperti beberapa hari ini, pasokan mengalami keterlambatan. Sehingga masyarakat mulai mengeluh karena sulit mendapatkan gas, karena pangkalan banyak yang kosong,” kata Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan ESDM Karimun, Basori, Kamis (19/01).

SPBG tersebut dibangun di Sememal, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, Karimun. Dengan adanya SPBG itu, diharapkan tidak lagi terjadi kelangkaan gas untuk kebutuhan masayarakat di Karimun.

Basori mengatakan, masih ada beberapa kendala sehingga SPBG belum dapat dioperasionalkan. Salah satunya terkait listrik. “Saat ini kami terus mendorong, agar itu dapat segera dioperasikan,” kata Basori, Kamis (19/01).

Untuk kapasitas penampungan di SPBG Sememal, Basori menyebutkan, dapat memenuhi kebutuhan gas elpiji di wilayah Kabupaten Karimun.

“Saya lupa berapa kapasitasnya. Tapi bisa memenuhi kebutuhan disini,” sebutnya.

Baca juga: AKBP Ryky Widya Muharam Resmi Jabat Kapolres Karimun