BATAM – Kondisi memprihatinkan Gedung UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Batam mencuri perhatian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi pada Kamis 24 Maret 2025.
Dalam tinjauannya, Arifatul melihat langsung plafon bangunan yang rusak parah serta beberapa bagian lain yang sudah tidak layak. Ia menegaskan bahwa perbaikan gedung ini harus menjadi prioritas, dan meminta Pemerintah Kota Batam segera mengambil langkah konkrit.
“Ini harus segera ditindaklanjuti. Dari kementerian, kami siap mendukung melalui mekanisme yang ada. Asal syarat terpenuhi, tentu ada alokasinya. Yang penting semangatnya dulu. Ruangan bisa menyusul, tapi komitmen kerja harus nomor satu,” kata Arifatul.
Kepala UPTD PPA Batam, Dedy Suryadi, membenarkan bahwa renovasi sudah masuk dalam perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), meski pelaksanaannya baru bisa dilakukan pada tahun 2026.
“Sudah dianggarkan untuk 2026, insya Allah. Tapi kami tidak menjadikan kondisi fisik gedung sebagai penghalang. Pelayanan tetap kami maksimalkan,” ujar Dedy.
Baca juga: Menteri PPPA Sorot Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Tinggi di Batam
Ia mengakui bahwa gedung yang kini menjadi tempat perlindungan bagi banyak perempuan dan anak korban kekerasan belum pernah direnovasi sejak 2024.
“Meski kondisinya memprihatinkan, kami tetap menjaga kualitas layanan. Saat klien datang untuk konseling, bukan gedung megah yang mereka cari, tapi kenyamanan dan rasa aman. Itu yang kami prioritaskan,” ujarnya.
Dedy menambahkan, pihaknya juga mendorong para penyintas untuk menjadi agen perubahan setelah melalui proses pemulihan.
“Kami minta mereka menyampaikan pada yang lain, bahwa ada tempat aman untuk bercerita, untuk bersandar. Di sinilah tempatnya,” kata Dedy.
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
