Geo Heritage Festival Jadi Penutup Kegiatan KKN Mahasiswa UGM di Natuna

Peserta lomba kukur kelapa (Kuko Nyok) yang merupakan salah satu tradisi di Natuna yang diperlombakan pada kegiatan Geo Heritage Festival oleh mahasiswa UGM di Desa Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, Kepulauan Riau, Ahad (7/8). (Foto:Muhamad Nurman/Ulasan.co)

NATUNA – Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar Geo Heritage Festival di Desa Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, Kepulauan Riau, Ahad (7/8) sebagai penutup kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Ketua mahasiswa KKN UGM, Faiq Fadillah menuturkan, Geo Heritage Festival di Desa Kelarik sebagai edukasi budaya yang sudah tersohor di desa tersebut.

“Festival ini sebagai wujud, agar generasi muda dan masyarakat tidak melupakan ciri khas budaya yang ada,” terang Faiq disela-sela acara kepada ulasan.co.

Adapun kegiatan yang digelar meliputi, pementasan seni, olaharaga dan Short Trif.

Ia berharap, kegiatan tersebut terus dilanjutkan dan menjadi salah satu program unggulan desa serta masyarakat akan cinta budaya khas daerahnya.

“Kami harap program ini dapat menjadi percontohan bagi desa lain, untuk menciptakan plattform dimana masing-masing desa dapat mempromosikan potensi desa mereka masing masing,” harapnya.

Baca juga: Sebanyak 28 Mahasiswa UGM KKN di Natuna

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan Natuna, Hadisun yang menyempatkan hadir mengapresiasi festival yang digelar mahasiswa UGM tersebut.

“Sebuah kebanggan atas kreativitas dan kepedulian adik-adik UGM, kegiatan seperti ini memang selayaknya dilestarikan,” kata Hadisun.

Hadisun juga berpesan kepada kawula muda Natuna, harus terus menjaga konsistensi budaya lokal. Geo Heritage Festival ini, lanjut dia, bisa menjadi cikal bakal produk wisata ke depan dalam mengait para wisatawan.

“Ini dapat menjadi cikal bakal produk wisata Kabupaten Natuna. Sehingga Geo Heritage Festival, dapat menjadi salah satu kalender festival di Kabupaten Natuna,” ujarnya.

Ketua Komunitas Mbe Cerite Klarik, Gilang Islamic Anarkhi merasa bangga bisa menjadi bagian dalam kegiatan. Sebagai generasi muda Natuna, ia mengungkapkan selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam upaya pelestarian budaya.

“Kegiatan seperti ini memang selayaknya direspon pemerintah sebagai upaya promosi kekayaan budaya khususnya budaya Bunguran Utara, Desa Kelarik,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur Kepri Kaji Ulang Syarat Beasiswa Kurang Mampu