TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad kagum dengan atraksi aerobatic Flying Adventures Kepri di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Tanjungpinang, Sabtu (23/07).
Saking kagumnya, Ansar mengatakan, bahwa dirinya tak mungkin sanggup jika ikut naik pesawat tersebut. “Kalau saya ikut, pas turun langsung pakai ring jantung empat di sini,” kata Ansar di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Sabtu (23/07).
Ia menyampaikan, Marsekal Madya (Purn) TNI Eris Herryanto sebagai pilot sangat luar biasa dalam menerbangkan pesawatnya dengan berbagai macam manufer.
Ia berpesan kepada Marsekal Madya (Purn) TNI Eris Herryanto untuk membina bibit-bibit baru yang bisa menyamainya ataupun melebihi kemampuannya tersebut.
Orang nomor satu di Kepri menyebut, Flying Flybest Kepri akan dibuat menjadi event tahunan di Kepri. Menurutnya, kegiatan tersebut bisa menjadi pengembangan pariwisata sport tourism.
“Kita apresiasi kegiatan ini, nantinya kita akan bikin jadi event tahunan di Kepri. Kita akan libatkan nanti pemilik pesawat seperti ini di Singapura atau Malaysia,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi membuka langsung kegiatannya.
Marsekal TNI Henri selaku Ketua General Aviasi Indonesia mengatakan, kegiatan tersebut untuk memajukan kegiatan penerbangan di luar penerbangan komersial.
“Di Indonesia sendiri belum ada asosiasi yang menyatukan kegiatan tersebut dan belum memiliki undang-undang yang kuat,” katanya.
Menurutnya, pemilihan Kepri karena dianggap memiliki lokasi strategis dan dekat dengan negara tetangga, sehingga dapat menarik perhatian dari wisatawan luar.
“Nantinya kita dapat melakukan event atau kegiatan yang lebih luas lagi dan lebih international, sehingga bisa mengundang negara tetangga,” ucapnya.
Ia menyampaikan, pulau-pulau yang ada di Kepri sangat bagus dan jika dapat dijangkau dengan udara, akan lebih cepat dibandingkan menggunakan transportasi laut.
“Wahana udara ini merupakan dari General Aviation dan semakin membuat orang tertarik datang ke Tanjungpinang. Maka tonggak General Aviation Indonesia kita tetapkan di Kepri,” tuturnya.
Ia berharap General Aviation Indonesia akan maju dan akan berdampak dengan majunya industri penerbangan di Indonesia.
“Kalau General Aviatuon Indonesia maju, maka kami yakin, Industri penerbangan di Indoensia juga ikut maju,” tutupnya.
Dalam kegiatan itu, pesawat yang dibawa ke Bandara Raja Haji Fisabilillah sebanyak 15 unit pesawat. Untuk tipe pesawat yang dibawa yaitu, Hyper Seneca, Cessna, Helicopter, Lightsport, dan Aquila.
Dalam kegiatan tersebut, dibuka dengan pesawat yang melakukan aksi akrobatik di udara dengan melakukan berbagai macam manufer-manufer sehingga membuat penonton berdecak kagum.
Sementara itu, Marsekal Madya (Purn) TNI Eris Herryanto mengatakan, dirinya sudah biasa melakukan manufer-manufer tersebut karena melakukan latihan rutin.
“Sudah biasa lah, minimal latihan dilakukan seminggu sekali,” ucapnya.
Meskipun sudah berumur 69 tahun, dirinya merasa bahwa usia bukan menjadi halangan. Ia menyampaikan, usia tersebut masih usia muda. “Saya bilang ini masih muda, saya tak pernah merasa tua. Pas manufer juga ga meras mual,” tuturnya.
Ia mengaku, sudah memiliki 4000 jam terbang dalam mengendarai pesawat jet. Namun, untuk pesawat yang ia bawa saat manufer sudah mencapai 400 jam. “Biasanya saya pakai pesawat jet. Tapi kalau pesawat ini hampir 400 jam,” katanya. (*)