Gubernur Kepri Ingin Longgarkan Pintu Masuk dari Luar Negeri

Gubernur Kepri Ingin Longgarkan Pintu Masuk dari Luar Negeri
Gubernur Kepri Ansar Ahmad (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menilai daerahnya tidak perlu ada pengetatan di pintu masuk dari luar negeri. Pintu masuk harus dilonggarkan dengan syarat tertentu.

Menurut Ansar, Kepri tidak perlu melakukan pengetatan tersebut lantaran jumlah orang yang masuk dari luar negeri ke Indonesia melalui Kepri relatif sedikit.

Baginya, selama ini orang masuk dari luar negeri hanyalah para investor yang memiliki kepentingan tertentu.

“Paling yang masuk 15 orang itu pun investor,” ujar Gubernur Kepri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (13/09).

Ansar pun mengaku pihaknya meminta agar jalur masuk melalui Kepri dapat kembali dibuka dengan syarat yang lebih mudah. Dengan begitu masyarakat khususnya wisatawan akan lebih mudah masuk ke Kepri.

“Itu kita dukung secepatnya ketika kita sudah di level 2. Saya minta agar akses ke Kepri cukup dengan menggunakan antigen dan tidak lagi membutuhkan PCR,” ujar Ansar.

BACA JUGA: Gubernur Kepri Bantah  Keluhan Wali Kota Rudi Soal Pembagian Vaksin Tidak Proporsional 

Sebelumnya, dilansir dari laman CNN Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta agar pemerintah melakukan pengetatan di sejumlah pintu masuk dari luar negeri seperti bandara dan pelabuhan.

Pasalnya, Kemenkes mencatat 2,24 persen dari 7.179 warga negara Indonesia (WNI) yang telah melakukan perjalanan internasional positif COVID-19 saat kembali ke Indonesia. Hasil tes dari negara asal keberangkatan dinyatakan negatif. Beberapa negara asal keberangkatan WNI di antaranya Arab Saudi, Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab , dan Singapura.

“Data menunjukkan bahwa 2,24 persen warga negara Indonesia yang kembali dari perjalanan luar negeri ini teridentifikasi positif setelah kembali ke Indonesia,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi secara daring, Jumat (10/9).

Sementara itu, sebanyak 0,83 persen Warga Negara Asing (WNA) terkonfirmasi positif COVID-19 saat tiba di Indonesia. Hasil tersebut didapat setelah WNA melakukan tes di pintu masuk kedatangan di Bandara.

“Sebelumnya di negara asalnya dinyatakan negatif,” kata dia.

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *