Gubernur Kepri Minta Bupati/Wali Kota Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Ini Alasannya

Siswa saat mengecek suhu saat memasuki sekolah (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad berharap agar seluruh bupati dan wali kota di Kepri untuk dapat menunda rencana pembelajaran tatap muka di sekolah.

Ansar beralasan saat ini angka konfirmasi positif Covid-19 di Kepri terus menurun setelah pemberlakuan PPKM, dikhawatirkan apabila pembelajaran tatap muka dimulai lonjakan angka kasus positif COVID-19 kembali naik.

“Saya minta dipertimbangkan kembali kebijakan tatap muka tersebut, karena lebih susah bagi kita menangani lonjakan kasusnya kalau nanti naik lagi,” kata Gubernur Ansar saat memimpin Rapat Penanganan Pandemi Covid-19 dan Vaksinasi Se-Kepulauan Riau di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (19/08).

Gubernur Ansar menjelaskan meskipun di sekolah anak-anak sudah diatur sedemikian rupa untuk menjaga jarak di ruang kelas, namun tidak ada yang bisa menjamin usai sekolah anak-anak tersebut bisa terus menjaga protokol kesehatan.

Lanjut Gubernur Ansar, bahwa indeks penurunan angka positif COVID-19 sejalan dengan indeks penurunan pergerakan mobilitas masyarakat. Maka upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah membatasi pergerakan masyarakat termasuk menunda pembelajaran tatap muka.

“Meskipun dari pemerintah pusat sudah memberikan izin, tetapi kebijakan di daerah tetap kita yang putuskan,” terang Gubernur Ansar.

Pada rapat tersebut Gubernur Ansar meminta kepala daerah untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kepri mendata siswa-siswi SMK yang belum divaksin. Hal ini dikarenakan murid SMK akan magang di perusahaan dan para pengusaha mensyaratkan kartu vaksin bagi siswa/i yang akan magang.

“Nanti kita akan menyelenggarakan vaksinasi masal untuk anak-anak SMK,” kata Gubernur Ansar.

Terkait vaksinasi sampai dengan Kamis (19/08), capaian vaksinasi dosis I di Kepulauan Riau mencapai angka 71,98 persen, sedangkan dosis II sudah sampai di angka 27,30 persen. Sementara untuk vaksinasi bagi anak usia 12-18 tahun sudah tercapai angka 42,98 persen.

Hanya Kabupaten Lingga yang belum mencapai angka minimal vaksinasi 70 persen di Kepulauan Riau. Yang tertinggi adalah Kabupaten Natuna yang sudah tercapai 78,39 persen.

Gubernur Ansar mengingatkan kepada kepala daerah untuk segera menghabiskan stok vaksin yang ada di Kabupaten/Kota. Karena akan lebih mudah bagi Pemprov Kepri untuk meminta pengiriman stok vaksin dari pusat jika stok vaksin di Kepri sudah menipis.

“Sisa target yang belum divaksin tersisa tiga ratus ribu orang lagi, kita akan kebut terus seperti vaksinasi massal besar-besaran beberapa waktu lalu,” pungkas Gubernur Ansar. (*)

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *