Gubernur Kepri Respons Soal Tudingan Keterlibatan Oknum Pemprov Kerusuhan di Kantor BP Batam

Gubernur Kepri
Gubernur Kepri Ansar Ahmad. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad merespons tudingan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, mengenai keterlibatan oknum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dalam unjuk rasa bela Rempang di Kantor BP Batam, 11 September 2023, yang berakhir ricuh.

“Saya kira Wali Kota Batam (Muhammad Rudi) sudah beberapa kali berbicara hal seperti itu kepada saya. Tetapi ketika saya tanyakan siapa orangnya, beliau tidak berani menyampaikan,” kata Ansar usai menghadiri acara penandatanganan Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) mengenai Pilkada Serentak 2024 di Gedung Graha Kepri pada Rabu (01/11).

Ansar menekankan pentingnya tanggung jawab dalam berbicara sebagai pemimpin daerah dan menegaskan bahwa informasi yang tidak jelas sebaiknya tidak disebarkan ke publik. Ia juga meminta jika memang terdapat oknum Pemprov Kepri yang terlibat dalam insiden kerusuhan di Kantor BP Batam pada tanggal 11 September lalu agar pihak yang bersangkutan segera diungkapkan.

“Beliau (Kepala BP Batam) berbicara mesti tanggung jawab. Kalau betul ada keterlibatan oknum Pemprov Kepri, jelaskan siapa orangnya agar semuanya jelas. Jangan karena ketidakmampuan kita mengatasi situasi, justru kita lempar ke pihak lain. Itu tidak bijak, jangan begitu,” tegas Ansar.

Lebih lanjut Ansar menyatakan dukungan Pemprov Kepri terhadap penyelesaian polemik di Pulau Rempang dan dorongan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat di pulau tersebut. Ia menekankan bahwa menciptakan opini yang meresahkan tidak akan membantu dalam penyelesaian situasi.

“Sekarang itu fokus saja lanjutkan supaya ini semua selesai dengan baik, tak usah membuat image ataupun opini yang hanya akan membuat ricuh gitu ya. Saya kira kita semua sudah lebih dewasa dalam hal kepemimpinan. Selesaikan ini, karena investasi di Kepri sangat penting, dan kewenangan sepenuhnya berada di BP Batam,” ujarnya.

Baca juga: Update Rempang – Aktivitas Masyarakat Mulai Normal

Sebelumnya, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi telah menuding adanya keterlibatan oknum di Pemprov Kepri yang menjadi dalang dari kericuhan dalam unjuk rasa bela Rempang  di Kantor BP Batam pada 11 September 2023 silam.

Dalam video yang diterima tim ulasan.co, video yang memuat pernyataan tersebut terekam saat Rudi membuka kegiatan Pelatihan Digital IKM dan UKM di Harmoni One, Batam Center, pada Senin (30/10).

Rudi menjelaskan bahwa sejumlah keluarga tahanan yang terlibat dalam kerusuhan di Kantor BP Batam datang menemuinya dan meminta bantuan untuk membebaskan anggota keluarga mereka yang ditahan.

“Tolong lepaskanlah suami-suami kami. Suami Ibu kenapa saya tanya? Suami kami ditahan di Polres demo dulu. Kamu tinggal di mana? Kami tinggal Tanjungpinang. Kamu tinggal di mana? Kami tinggal di Daik Lingga,” kata Rudi mengulangi ucapannya kala bertemu keluarga korban saat itu.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar massa yang ditahan dalam insiden kerusuhan di Kantor BP Batam tersebut bukanlah warga Pulau Rempang.

Berdasarkan data yang ia miliki, Rudi menyebut sebagian besar dari massa yang ditahan pasca insiden kerusuhan tersebut bukanlah warga Pulau Rempang, hanya delapan orang yang merupakan warga Rempang.

“Yang lain bukan orang Rempang. Saya bilang, minta tolong ke mereka yang nyuruh kamu,’” kata Rudi.

Rudi mengatakan, jika nanti para tahanan telah keluar, ia akan mengungkapkan ke publik siapa dalang dari kejadian ini semua. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News