LINGGA – Harga cabai merah di Kabupaten Lingga meroket hingga menyentuh angka Rp150 ribu per kilogram. Kenaikan ini terjadi karena keterlambatan pasokan bahan pokok dari Jambi dan Kuala Tungkal yang belum juga masuk ke wilayah Lingga hingga hari ketujuh Lebaran.
Pedagang terpaksa mengambil pasokan dari Batam dan Dabo Singkep, yang membuat harga jual di pasar menjadi sangat tinggi.
Menurut salah satu pedagang pasar Dabo Singkep, Faisal, tingginya harga ini terjadi karena kendaraan pengangkut sembako tidak mendapatkan prioritas masuk ke kapal Roro saat arus balik Lebaran.
“Barang tak boleh masuk, yang diutamakan mobil pribadi dari pada bahan pokok. Makanya bahan pokok jadi mahal,” kata Faisal, Minggu 6 April 2025.
Faisal menyesalkan kebijakan tersebut. Ia menyebut, meskipun pemerintah pusat sudah menginstruksikan agar kendaraan pengangkut sembako diprioritaskan, namun kenyataannya di lapangan justru mobil pribadi yang lebih dulu masuk.
“Kita menunggu dari hari pertama Lebaran sampai hari ini, tidak kunjung masuk. Terpaksa kita ambil dari Dabo Singkep dengan harga Rp150 ribu per kilo. Tapi tadi malam masuk dari Batam, jadi hari ini harga turun jadi Rp100 ribu,” ujar Faisal menjelaskan.
Selain cabai merah, harga cabai rawit juga masih tinggi di kisaran Rp80 ribu per kilogram, sementara cabai kering dijual Rp65 ribu per kilogram.
Para pedagang berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas untuk memperlancar distribusi bahan pokok, terutama selama masa arus balik Lebaran, agar harga kembali stabil dan masyarakat tidak terus-terusan terbebani.