Harga Emas Antam 14 Februari 2022, Mandek di Rp953 Ribu per Gram

Harga Emas Antam 14 Februari 2022, Mandek di Rp953 Ribu per Gram
Ilustrasi - Emas batangan. (Foto: Antara/Reuters/aa)

Jakarta – Harga emas Antam pada Senin (14/02) pagi berada di level Rp953 ribu per gram. Harga emas ini diketahui masih sama dengan perdagangan sebelumnya.

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang mandek di posisi Rp857 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp528,5 ribu, 2 gram Rp1,85 juta, 3 gram Rp2,75 juta, 5 gram Rp4,56 juta, 10 gram Rp9,06 juta, 25 gram Rp22,53 juta, dan 50 gram Rp44,99 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,91 juta, 250 gram Rp224,5 juta, 500 gram Rp448,83 juta, dan 1 kilogram Rp893,6 juta.

Baca juga: Harga Emas di Asia Turun Akibat Rencana Kenaikan Suku Bunga Bulan Depan

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX naik 0,96 persen menjadi US$1.859,7 per troy ons. Sementara harga emas di perdagangan spot menurun tipis 0,03 persen ke US$1.858,1 per troy ons pada pagi ini.

Pengamat Komoditas Ariston Tjendra memprediksi harga emas internasional menguat hari ini. Penguatan didorong oleh ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina.

“Kekhawatiran pasar bahwa perang besar akan segera terjadi mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman di emas. Perang ini bisa menekan pertumbuhan ekonomi global,” kata Ariston dikutip dari CNNIndonesia.com.

Baca juga: Harga Emas Melonjak 10,8 Dolar Imbas Jatuhnya Saham AS dan Konflik Ukraina

Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi juga meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah juga mendorong minyak. Ariston menilai emas biasanya dijadikan instrumen untuk melindungi nilai aset dari inflasi.

Di sisi lain, ekspektasi pasar terhadap kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif, meningkat karena data inflasi yang dirilis pekan lalu menunjukkan kenaikan yang konsisten. Menurutnya, ini akan mendorong penguatan dolar AS.

“Bila perhatian pasar kembali ke ekspektasi kebijakan moneter AS tersebut, harga emas bisa tertekan lagi,” ujarnya.

Hari ini, Ia meramalkan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.840 per troy ons dan resistance US$1.875 per troy ons.