Harga Emas Menguat, Masyarakat Mulai Investasi

Emas kembali menjadi primadona investasi. (Foto: Dok/ Misa)

TANJUNGPINANG – Emas kembali menjadi primadona investasi, apalagi di saat harganya menguat.

Harga emas dalam sebulan terakhir mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, berkisar antara Rp1,7 juta hingga Rp1,9 juta per gram.
Kenaikan mencapai Rp200.000 hanya dalam waktu satu minggu terakhir.

Salah satu pedagang emas di Tanjungpinang, Agus, yang telah meneruskan usaha ayahnya selama sekitar 30 tahun di Jalan Merdeka, menjelaskan bahwa perubahan harga emas ini dipengaruhi oleh kondisi pasar global.

“Naik turunnya harga emas saat ini sangat bergantung pada harga emas dunia. Selain itu, faktor geopolitik seperti perang antara Ukraina dan Rusia serta perang dagang antara Amerika dan Cina juga turut memengaruhi,” kata Agus di Tanjungpinang, Kamis 22 Mei 2025.

Saat ini, menurut dia harga emas per gram untuk kadar 22 karat berada di kisaran Rp1,1 juta, sementara emas 23 karat mencapai Rp1,2 hingga Rp1,3 juta per gram.

Agus mengungkapkan bahwa sekarang merupakan saat yang tepat untuk berinvestasi emas, karena ia memperkirakan harga emas akan terus naik hingga menembus angka Rp2 juta per gram.

Jenis emas yang paling diminati masyarakat untuk investasi saat ini adalah emas batangan, seperti emas Antam dan emas UBS. Selain itu, emas perhiasan dengan kadar 23 dan 24 karat seperti gelang dan kalung juga masih cukup diminati, meskipun tidak sebanyak emas batangan.

“Kalau cincin jarang yang beli buat investasi,” ujarnya.

Terkait pengaruh penguatan dolar terhadap harga emas, ia menilai tidak ada dampak langsung karena harga emas lebih ditentukan oleh pasar global.

“Harga emas dunia sama dengan harga lokal, jadi tidak terlalu terpengaruh dolar,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih memilih investasi emas fisik dibandingkan emas digital.

“Emas fisik bisa disimpan di mana saja. Kalau emas digital itu berisiko, bisa hilang, kena hack, atau bahkan penipuan,” kata Agus.

Meski harga emas cenderung naik, ia mengungkapkan bahwa ada sebagian konsumen yang menunda pembelian saat harga sedang tinggi.

“Biasanya kalau turun Rp10.000 sampai Rp20.000 baru beli lagi. Tapi ke depannya pasti naik lagi,” ujarnya.

Ia berharap bisnis emas akan semakin diminati sebagai pilihan investasi jangka panjang. “Emas itu menyimpan nilai uang kita. Saat nilai uang naik harga emas juga naik. Jadi, investasi emas sangat menguntungkan untuk masa depan,” tuturnya.