Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu dan Tempe Butuh Solar Bersubsidi

Ketua Koperasi Bumi Bertuah Nusantara, Susilo. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Harga kacang kedelai naik para pengrajin tahu dan tempe di Kota Batam meminta dukungan pemerintah, agar mau memberikan solar subsidi demi kelangsungan produksi.

“Selama ini kami tidak pernah mendapatkan solar subsidi untuk produksi,” kata Ketua Koperasi Bumi Bertuah Nusantara, Susilo, Jumat (24/2).

Ia menjelaskan, para pengrajin tahu dan tempe di Kota Batam biasanya membeli solar langsung ke Pertamina dengan harga Rp18 ribu per liternya. Kebutuhan mereka per hari 5 hingga 15 liter. Tergantung pada jumlah tahu dan tempe yang mereka produksi.

Menurut Susilo, kondisi itu tentu meresahkan para perajin tahu dan tempe. Terlebih, harga kacang kedelai saat ini sedang tinggi. Sementara, para pengrajin sulit untuk menaikkan harga jualnya.

Tercata harga kedelai tertinggi yang pernah didapat para perajin di Kota Batam Rp720 ribu. Padahal sebelumnya, harga kedelai hanya sekitar Rp300 ribuan.

“Kalau kedelai kita impor melalui distributor. Impor dari Malaysia setahu kami,” ujarnya.

Oleh sebab itu, unit koperasi yang menaungi ratusan perajin tahu dan tempe tersebut berharap, pemerintah dapat memberikan solar subsidi untuk kebutuhan produksi.

“Harapannya kami juga bisa dapat solar bersubsidi karena kita pakai solar juga,” ujarnya.

Baca juga: Pedagang Tahu Tempe Keluhkan Harga Kedelai Naik di Batam